Jokowi Bawa Misi Ini dalam KTT Perubahan Iklim di Paris
JAKARTA, SATUHARAPAN – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, akan berpidato dalam Conference of Parties (COP) ke-21, di Kota Paris, Prancis, pada Senin (30/11) besok. Forum tersebut rencananya akan dihadiri 147 pemimpin negara.
"Skenario untuk 30 (November) adalah pertemuan tingkat leaders, hanya 1 hari pada 30. Di mana sejauh ini informasi yang kami peroleh sudah ada sekitar 147 leaders yang akan hadir, termasuk Presiden RI," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, usai membahas pertemuan itu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari Jumat (27/11).
Dia menjelaskan, dalam pertemuan tingkat negara tersebut, Presiden Jokowi akan memberikan dukungan terhadap suksesnya konferensi tersebut. Komitmen itu ditunjukkan dengan menyerahkan Intended Nationally Determined Contributions (INDC) atau kontribusi dalam pengurangan emisi dunia.
"Di mana Indonesia itu pengurangan emisi 29 persen di bawah bussiness as usual pada tahun 2030, dan dengan kerja sama internasional kita akan dapat mencapai 41 persen," kata Retno.
Dalam forum tersebut, menurut dia, Presiden Jokowi juga akan menjelaskan sikap RI terkait perubahan iklim saat ini. Sebagai negara yang mempunyai wilayah hutan terluas di dunia, Indonesia sangat berkepentingan dalam forum ini.
"Itu membuat kita juga rentan dan kita sebagai negara berkembang kita juga masih memerlukan ruangan yang cukup, untuk melakukan pembangunan ekonomi. Jadi semua posisi tersebut kita rangkum untuk disampaikan ke pertemuan tersebut," ucap dia.
Namun, Retno belum dapat memastikan, apakah Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain di sela-sela agenda ini. "Kita sedang merampungkan semua permintaan-permintaan pertemuan bilateral dengan negara lain. Dan tentunya kita sedang adjust mengenai waktu pertemuannya. Jadi kira-kira begitu intinya," kata Retno.
Izin Lahan Gambut
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya, mengatakan Presiden Jokowi akan menyampaikan soal tata kelola lahan dan hutan terutama lahan gambut. Indonesia dalam COP ke-21 akan menegaskan tidak akan memberikan izin bagi pembukaan lahan gambut.
"Tidak ada pembukaan lahan, kami tinjau semua perizinan. Jadi pembangunan betul-betul berpijak pada unsur dan faktor lingkungan," kata Siti.
Indonesia juga akan menyampaikan soal pembangunan keberlanjutan dalam sektor perkebunan dan kehutanan. Dia mengatakan sikap ini terkait dengan prioritas untuk mengedepankan kepentingan masyarakat dalam pembangunan lingkungan. "Kami akan membuktikan ini sudah dilakukan di Indonesia seperti masyarakat hukum adat beraktualisasi di Jambi," tutur Siti.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...