Jokowi: Buat Apa "Pelihara" Menteri Tidak Kompeten
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Capres Joko Widodo menegaskan apabila mendapatkan mandat dari rakyat untuk menjadi Presiden, dirinya tidak akan ragu mengganti menteri yang tidak kompeten dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
"Ngapain orang (menteri) nggak bisa apa-apa `dipelihara` lima tahun," ujar Jokowi saat menghadiri pertemuan silaturahmi dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Barat, di Bandung Convention Center, Rabu (2/7) malam.
Awalnya dalam pertemuan tersebut Jokowi menyinggung masih buruknya jaringan listrik di sejumlah wilayah di Tanah Air, lantaran proses pembangunan instalasi listrik membutuhkan perizinan yang rumit.
Menurut Jokowi apabila dirinya menjadi Presiden, maka dia akan menugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk merealisasikan pembangkit listrik ribuan megawatt dalam kurun waktu semisal dua tahun.
Jika menteri tersebut tidak kompeten menyelesaikan tugas maka dia akan mencopotnya sesegera mungkin, tanpa pandang bulu.
"Yang mau jadi menteri ribuan. Ngapain orang nggak bisa apa-apa `dipelihara` lima tahun. Pokoknya saya nggak usah pakai disuruh menterinya langsung hilang (dicopot)," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan dirinya tidak memiliki beban apa pun dalam politik. Pemilihan dan pemberhentian menteri, kata dia, akan menjadi hak prerogatifnya selaku Presiden apabila terpilih nanti.
"Di negara ini banyak hal mudah tapi dipersulit, diruwetkan," ucap dia.
Sementara itu dalam temu muka dan silaturahmi dengan anggota INTI itu, sosok Jokowi bak menjadi bintang.
Meskipun Jokowi hadir terlambat hampir satu jam dari jadwal, para anggota INTI tetap antusias menyambutnya.
"Jokowi. Jokowi. Hidup Jokowi," sorak ribuan anggota INTI yang menyambut kehadiran Jokowi di Bandung Convention Center, Rabu malam.
Anggota INTI berkali-kali meneriakkan nama Jokowi. Beberapa di antaranya naik ke atas bangku dan mengacung-acungkan dua jarinya, sesuai nomor urut pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014.
Pada pilpres nanti, pasangan nomor dua ini akan bersaing dengan pasangan nomor satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...