Jokowi Dinilai sebagai Presiden Paling Memperhatikan Papua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia, mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang dinilai merupakan kepala negara Republika Indonesia yang paling memperhatikan Papua.
"Sebagai masyarakat Papua kami berterima kasih atas perhatian Bapak Presiden terhadap Papua. Saya kira, walaupun baru setahun lebih menjabat beliau sudah berkali-kali datang ke Papua," kata Ketum Hipmi, Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, hari Senin (2/5).
Menurut Bahlil, pekerjaan paling berat pemerintahan pusat adalah bagaimana menjadikan rakyat Papua merasakan merupakan bagian dari republik ini sehingga pihaknya juga mengapresiasi kerja keras Presiden Jokowi.
Ketum Hipmi mengingatkan, Jokowi merupakan Presiden yang paling sering mendatangi Papua selama republik ini berdiri.
Pihaknya mencatat sudah terdapat empat kali kunjungan Presiden untuk menghadiri sejumlah acara seperti perayaan hari besar agama, kunjungan rutin, kemudian melakukan tur ke pulau-pulau yang ada di Papua.
Bahlil juga mencatat, pemerintah pusat juga menjadikan Papua sebagai daerah prioritas dalam pembangunan infrastruktur.
"Misalnya, pembangunan trans Papua, rencana pembangunan jalur kereta api, pelabuhan, bandara dan sebagainya," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan program holistik atau menyeluruh untuk membangun Papua melalui penyelesaian yang terintegrasi.
"Holistik maksudnya masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan masalah keamanan, masalah HAM, dan diplomasi dipaketkan semua sehingga terintegrasi penyelesaiannya," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan ditemui di kabin pesawat Kepresidenan Indonesia 1, hari Sabtu (30/4).
Menurut dia, program tersebut sedang disiapkan oleh Bappenas dan Kementerian Koordinator Polhukam dalam menyinergikan solusi membangun Papua.
Menko menjelaskan pemerintah membagi pihak di Papua dan Papua Barat ke dalam tujuh wilayah adat untuk membangun provinsi itu.
"Dari tujuh tadi itu, pembangunan daerah dilakukan secara terintegrasi sehingga pembangunan bisa lebih efisien dilaksanakan, misalnya seperti pembangunan pendidikan, sekolah," jelas Menko.
Presiden meminta pembangunan pendidikan dapat dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi sehingga dana pembangunan Papua, baik dari kementerian dan lembaga maupun dana otonomi khusus, dapat dimanfaatkan secara efisien.
Editor : Eben E. Siadari
Baca Juga:
- Gereja Katolik Minta PBB Investigasi Pelanggaran HAM Papua
- Sejumlah Negara Hadiri Pertemuan Pembebasan Papua di London
- Aktivis Papua Pilih Sosialisme dan Tinggalkan Gereja
- Mahasiswa Papua di Australia Nekad Suarakan Aspirasi Merdeka
- Pakar Media: Pelanggaran HAM Papua Harus Jadi Cerita Global
- Dukung ULMWP Anggota Penuh, Vanuatu Minta RI Didepak dari MSG
- Seperti Papua, Pulau-pulau Ini Juga Ingin Merdeka
- Perempuan Katolik Papua Minta Paus Fransiskus Kunjungi Papua
- 20 Uskup Negara-negara Melanesia Turun ke Papua, Ada Apa?
- LIPI: Gerakan Pro Kemerdekaan Papua Semakin Solid
- LIPI Desak Jokowi Segera Umumkan Dialog Nasional dengan Papua
- Pendeta Papua: Pemerintah Jangan Larang Gereja Bicara Referendum
- Pasca Kunjungan Luhut, ULMWP Gencarikan Internasionalisasi Isu Papua
- Komisi HAM Asia Kutuk Penangkapan Aktivis Papua Penyeru Referendum
- WP Arriors Tanding di AS Suarakan Pelanggaran HAM di Papua
- Lujut Pandjaitan: Buat Apa Berunding dengan ULMWP?
- Tokoh Papua: Bila Pak Luhut Niat Baik Tuhan Memberkati
- Luhut Tolak Tim Pencari Fakta Pelanggaran HAM untuk Papua
- Luhut: Saya Ingin Orang Papua Tuan di Tanahnya Sendiri
- Karya Tulis tentang Papua Merdeka Raih Penghargaan di California
- ULMWP Tolak Usul Luhut Kirim Utusan Khusus ke Pasifik Selatan
- Ziarah Luhut ke Makam Theys Bertabur Puji dan Caci
- Gereja-gereja Pasifik Kritisi Kunjungan Luhut ke Fiji
- Tokoh Papua: Kunjungan Luhut Sia-sia Tanpa Dialog dengan ULMWP
- Papua Termasuk 60 Bangsa di Dunia yang Perjuangkan Kemerdekaan
Indonesia Kirimkan Bantuan 2,7 Juta Dosis Vaksin Polio bOPV ...
YANGON, SATUHARAPAN.COM- Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan berupa 2,7 juta dosis vaksin Polio...