Jokowi Ingin Penanganan Banjir Ibu Kota Dikelola Baik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lebih intens dan langsung dengan baik dengan pihak-pihak terkait.
Gubernur yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan pernyataan tersebut di sela-sela menyaksikan langsung latihan penanggulangan banjir di Waduk Pluit, Jakarta, Minggu (8/12) siang.
“Kita sekarang tidak ingin seperti tahun lalu. Kalau kemarin hanya apel, kita sekarang langsung berada di tempat kejadian. Langsung di tempat yang diperkirakan terkena banjir," kata Jokowi.
Jokowi tidak ingin menginginkan penanganan banjir hanya merupakan latihan formal saja, karena apabila tidak dilakukan langsung di tempat rawan banjir maka kurang tersosialisasikan bagi masyarakat yang berpotensi terdampak banjir.
Orang nomor satu di ibu kota itu menginginkan penanganan banjir secara terorganisir dengan satu komando.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kali ini meniadakan apel penanganan banjir, sehingga kali ini memfokuskan melakukan langkah kongkrit, salah satunya dengan simulai penanganan banjir langsung di lokasi rawan banjir seperti di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Jokowi berharap dengan simulasi langsung tersebut petugas bisa mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi banjir.
Selain itu, nantinya setiap pendistribusian bantuan dan peralatan evakuasi terorganisir dengan baik di bawah satu komando.
“Evakuasi dan peralatan seperti apa semua diorganisasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam satu komando,” kata dia.
Simulasi di Waduk Pluit ini merupakan acara yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Dalam simulasi ini kegiatan yang dilakukan antara lain praktek penanganan korban banjir, yakni dengan mengangkut korban banjir dengan menggunakan tandu, cara menyelamatkan diri saat tenggelam dan bagaiamana warga-warga yang terkena banjir mengangkut barang-barangnya untuk diselamatkan.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto Atmoko selaku kepala Komando Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) Wilayah Barat, mengatakan simulasi digelar di Waduk Pluit untuk lebih mengantisipasi terjadinya banjir di wilayah tersebut.
“Kita memang membangun posko (pos komando) di Waduk Pluit ini agar kalau terjadi banjir nantinya ada komando tanggap daruratnya,” kata Hasto.
Hasto merinci bahwa akan ada satu komando yang akan memberikan arahan untuk evakuasi mandiri saat ada korban jiwa saat banjir, dimana banyak petugas akan siaga di sepanjang aliran Sungai Ciliwung hingga Kampung Pulo.
“Apabila BPBD DKI nantinya tidak mampu atau kesulitan menangani, SRC-PB akan langsung turun membantu," lanjut Hasto.
Dalam simulasi penanganan banjir, hanya dikerahkan 225 personel SRC-PB, 90 relawan dari masyarakat sekitar yang berperan sebagai korban.
“Mudah-mudahan simulasi ini SRC-PB mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat yang terkena bencana," ucapnya.
Pada prakteknya, SRC-PB memiliki 550 personel. Di antaranya 222 unsur TNI, 51 unsur Polri, 10 orang BNPB, dan sisanya dari kementerian dan lembaga. (beritajakarta.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...