Jokowi: Kekerasan pada Anak Seperti Fenomena Gunung Es
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengatakan kasus kekerasan dan penyiksaan fisik maupun psikis kepada anak banyak yang tidak terungkap di hadapan publik. Mayoritas, kasus yang terjadi adalah intimidasi.
“Kasus kekerasan dan penyiksaan fisik maupun psikis ibarat fenomena gunung es. Ada 369 pengaduan soal bullying. Namun, jumlah kasus dan penindakan terhadap anak yang tidak terlaporkan masih sangat besar," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat kabinet terbatas tentang bullying terhadap anak di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Rabu (20/1).
Untuk itu, dia meminta semua jajaran terkait untuk mencegah dan menangani kasus bullying. Cara pencegahannya, dapat dilakukan lewat edukasi dari keluarga dan masyarakat. Secara khusus, Presiden Jokowi meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menggencarkan kampanye anti-bullying di tingkat sekolah serta penguatan karakter dan budi pekerti anak.
"Anak-anak juga ikut jadi bagian pencegahan, pemantauan, dan pengawasan," ujarnya.
Presiden Jokowi juga memerintahkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mempertegas aturan pertelevisian sehingga dapat memberi filter atas tayangan televisi yang tidak ramah kepada anak.
Rapat itu dihadiri Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise.
Editor : Bayu Probo
Uskup Suharyo: Semua Agama Ajarkan Kemanusiaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan ap...