PBB: 18.802 Kematian Warga Sipil Irak Sejak 2014
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah warga sipil yang tewas dalam kekerasan di Irak dalam dua tahun terakhir “sangat mencengangkan,” kata Perserikatan Bangsa-bangsa, pada hari Selasa (19/1), dengan sedikitnya 18.802 orang tewas dan 36.245 lainnya cedera.
Angka tersebut, yang mungkin lebih kecil dari jumlah sebenarnya, mencakup korban yang jatuh sejak 1 Januari 2014 sampai 31 Oktober 2015, menurut sebuah laporan dari Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) dan badan HAM PBB.
“Bahkan jumlah korban yang mencengangkan itu tidak merefleksikan secara akurat seberapa besar penderitaan warga sipil di Iran,” kata kepala HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein dalam sebuah pernyataan.
“Angka tersebut mencakup orang-orang yang tewas atau cedera akibat kekerasan yang dilakukan terang-terangan, tapi banyak korban lain yang tewas akibat kurangnya akses untuk mendapat makanan pokok, air dan perawatan medis,” ujarnya.
PBB mengatakan sekitar 3,2 juta orang terlantar di Irak sejak awal 2014 ketika ISIS menguasai sebagian besar wilayah di sana.
PBB secara spesifik menyoroti kekejian oleh ekstremis ISIS, menguraikan “sejumlah pembunuhan... dilakukan di hadapan publik, termasuk dengan cara menembak, memenggal, menggilas dengan buldoser, membakar hidup-hidup dan melemparkan orang dari puncak gedung.”
PBB juga mengecam laporan bahwa ISIS menewaskan tentara anak-anak yang mencoba kabur, dan menyesali bahwa ekstremis “terus melakukan pelecehan seksual terhadap wanita dan anak-anak, khususnya dalam bentuk budak seks.”
“Tindakan tersebut, dalam beberapa kasus, sama dengan kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan dan mungkin genosida,” menurut laporan yang sebagian besar berdasarkan dari keterangan saksi mata dan korban. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...