Jokowi Minta Penyusunan RAPBN-P 2016 “To The Point”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo meminta jajaran menteri tegas dalam penyusunan Rancangan Angaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Menurutnya harus dilakukan efisiensi sejumlah program belanja negara, seperti operasional, mobil, hingga barang dan modal yang tidak prioritas.
Dia juga meminta nomenklatur anggaran yang bersayap dihilangkan, lebih fokus pada peningkatan dan pemberdayaan. "Hilangkan, dan masuk pada hal-hal yang ingin dilakukan," ucap Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, hari Kamis (7/4).
Yang terakhir, Jokowi meminta penguatan kerja sama dan sinergitas antara kementerian/lembaga. Menurutnya, harus ada penajaman program prioritas yang berdampak signifikan, pengintegrasian, konsolidasi sumber pendanaan yang ada di kementerian/lembaga agar program lebih terlihat dan dirasakan masyarakat.
Terakhir, Jokowi menegaskan, bahwa politik pemerintahannya adalah kerja, bukan rencana ataupun wacana. Oleh karena itu, dia meminta jajaran menteri fokus pada program yang sudah direncanakan agar terlaksana, terwujud, dan bermanfaat bagi rakyat.
"Nanti rakyat yang akan menilai, kita ini sudah bekerja atau belum. Kita ini mampu bekerja atau tidak. Saya kira itu sebagai pembuka yang bisa saya sampaikan," tutur Jokowi.
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...