Jokowi Resmikan Open Traffic JLNT Kampung Melayu, Tanah Abang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), meresmikan pembukaan lalu lintas (open traffic) Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu – Tanah Abang, tepatnya di lokasi paket pertama (Sudirman – Cassablanca), pada Senin (30/12) siang. Jokowi tiba sekitar pukul 13.45 WIB, kemudian tidak lama setelah itu, dia meresmikan open traffic pekerjaan pembangunan JLNT tersebut di tengah hujan gerimis.
“Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, pembukaan lalu lintas jalan non tol Kampung Melayu–Tanah Abang dilakukan di ruas jalan KH mas Mansyur, Dr. Satrio, Cassablanca, pada siang hari ini saya nyatakan dibuka,” ucap Jokowi. Selang beberapa saat terdengar bunyi sirine tanda telah diresmikannya pembukaan JLNT tersebut.
Dibangunnya JLNT ini karena ruas jalan Cassablanca hingga jalan KH Mas Mansyur merupakan jalur utama lalu lintas kendaraan yang menghubungkan wilayah timur Jakarta menuju pusat kota, terutama Tanah Abang yang merupakan daerah yang begitu padat aktivitas.
“JLNT ini memang sudah ditunggu kalau kita lihat di bawah itu memang sangat macet sekali, tetapi karena kemarin memang ada banyak masalah yang harus kita bereskan, alhamdulilah hari ini sudah bisa diselesaikan,” kata Jokowi usai membuka peresmian JLNT tersebut yang berlangsung di depan City Walk, jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat.
Setelah JLNT Kampung Melayu – Tanah Abang ini, pihaknya mengaku belum ada rencana untuk membangun JLNT di lokasi lainnya, karena dia katakan ingin kosentransi dulu pada transportasi massal.
“Belum, kita konsentrasi dulu pada transportasi massal, itu yang utama. Jadi jangan sampai nanti JLNT dibangun, MRT (mass rapid transit) dibangun, monorail dibangun, semua jadi tambah macet,” dia menambahkan.
Kemudian pihaknya mengklaim bahwa proyek ini sudah selesai 100 persen. Setelah meresmikan JLNT, Jokowi beserta rombongan meninjau JLNT sekitar pukul 14.15 WIB. Tepat di depan gedung Sampoerna Strategic, jalan Jend. Sudirman, Jokowi didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, beserta rombongan pers berhenti untuk meninjau jalan pada titik tersebut.
Kadishub Udar Pristono menerangkan sebelumnya jalan layang ini hanya ada enam lajur, setelah proyek JLNT Kampung Melayu – Tanah Abang ini ditambah empat lajur. Total lajur di jalan layang ini menjadi 10 lajur, dan kalau dilihat secara kapasitas bertambah 40 persen, pasti ini akan mengurai kemacetan.
“Nanti dalam operasinya, angkutan yang sifatnya massal boleh saja dia lewat JLNT itu, tapi angkutan yang kecil-kecil seperti mikrolet dan sebagainya yang perlu berhenti di halte-halte, harus lewat bawah, sedangkan motor juga dilarang lewat JLNT,” kata Pristono.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan, tinggi dari jalan layang ini sekitar 8 – 18 meter, hal ini cukup berbahaya bagi sepeda motor karena angin di atas cukup besar. Rudi mengklaim bahwa semua infrastruktur ini sudah rampung pada bagian atasnya, baik struktur, pengaspalan, rambu dan marka jalan, dan lampu jalan.
Selain itu Rudi mengakui ada sedikit yang perlu penyempurnaan antara lain mempercantik taman, management traffic, perbaikan di bawah JLNT, dan pengaturan ulang di depan kota Cassablanca.
JLNT ini terdiri dari lima paket. Paket pertama yaitu Cassablanca dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi KSO sepanjang 1.150 meter; paket kedua adalan Jalan Dr. Satrio yang dilaksanakan oleh PT Adhi Karya panjangnya 950 meter; paket ketiga Jalan KH Mas Mansyur dilaksanakan oleh PT Sumber Sari dan Istaka, KSO sepanjang 750 meter; paket keempat on/off ramp timur (jalan Cassablanca) dilaksanakan oleh Propelat dan Widyia Satria, KSO; dan paket kelima on/off ramp barat (jalan KH Mas Masyur) dilaksanakan oleh PT Nindya Karya sepanjang 277 meter; sehingga total panjangnya 3,4 kilometer.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...