Juli 2014 TNI AL Bentuk Komando Armada Baru di Sorong
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sejak awal pembentukannya, TNI AL mempunyai dua komando armada yaitu Komando Armada RI Kawasan Barat yang bermarkas di Jakarta dan Komando Armada RI Kawasan Timur yang bermarkas di Surabaya. Penempatan markas komando di dua kota ini memang tidak bisa dilepaskan dari pemahaman "Pulau Jawa Sentris" yang dianut TNI kala itu. Pemahaman ini memang membuat TNI menumpuk sebagian besar kekuatan tempur di pulau Jawa sebagai "pusat" nya Indonesia.
Perlahan namun pasti, pemahaman ini mulai ditinggalkan. TNI mulai berani "terbuka" dengan mulai menyebar kekuatannya ke berbagai wilayah Indonesia. Skadron tempur TNI AU sudah ada di Pekanbaru, Pontianak dan Makassar tidak hanya di Pulau Jawa. Tank-tank tempur TNI AD juga mulai disebar ke berbagai wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Dengan pola ini, tentu saja penangkalan terhadap ancaman menjadi lebih cepat. Musuh tidak perlu masuk dulu ke dalam baru digempur, namun musuh digempur sesegera mungkin sebelum masuk.
Pembentukan Komando Armada Baru
TNI AL mencoba mensikapi hal ini dengan membentuk komando armada ketiga yang markasnya dibangun di Sorong, Papua. Pembentukan rencananya akan dilakukan pada Juli 2014 yang akan datang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AL Laksma Untung Suropati di Markas Besar TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur (28/4). Laksma Untung menambahkan, jika markas armada di Sorong diresmikan maka Surabaya akan menjadi markas armada tengah dan Sorong akan menjadi markas armada timur. Menurut Kadispen, pembentukan armada baru di Sorong adalah untuk meningkatkan dan memperkuat koordinasi pengamanan wilayah laut di Indonesia bagian timur.
Lokasi Sorong dipilih karena memiliki posisi yang strategis sehingga diharapkan akan mempertegas kedaulatan Indonesia di kawasan timur yang masih memiliki banyak lubang. Untuk mengisi armada baru ini, TNI AL akan menggunakan kekuatan yang ada dulu sembari menunggu tambahan kapal perang yang telah direncanakan. Artinya, kapal-kapal armada Sorong akan didatangkan dari Jakarta dan Surabaya. Dengan jumlah kapal yang dimiliki sekitar 160 unit, nantinya Mabes TNI AL akan membagi penempatan berdasarkan skala ancaman yang dihadapi. Semua rencana pembentukan ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.
Sebagai konsekuensi pembentukan markas armada baru, nantinya diikuti pembentukan pasukan marinir (Pasmar) baru yang berkekuatan satu divisi. Selama ini Pasmar sudah ada di Surabaya (Pasmar I) dan Jakarta (Pasmar II). Pembentukan ini adalah implementasi konsep tempur TNI AL tentang SSAT (sistem senjata armada terpadu) yang terdiri atas kapal perang, pasukan marinir, pesawat udara dan pangkalan.
Ke depan, setelah pembentukan armada Sorong rencananya TNI AL akan membentuk sebuah organisasi baru yang membawahi 3 komando armada yang ada. Organisasi baru itu adalah Komando Wilayah Laut (Kowila) yang akan dipimpin seorang panglima berpangkat perwira tinggi bintang tiga.
Editor : Prasto Prabowo
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...