Junta Militer Thailand Terus Bertindak Keras
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Junta Militer Thailand kembali memerintahkan 35 orang lebih pejabat pemerintah penting, untuk menghadap mereka pada hari Sabtu (24/5) sore, melanjutkan tindakan keras pasca kudeta.
Aksi junta berlanjut dengan membubarkan Senat pada Sabtu malam. Pemimpin kudeta, panglima militer Jenderal Prayuth Chan-ocha mengatakan ia telah mengambil alih kewenangan DPR dan Senat untuk saat ini dalam hal apapun tindakan yang membutuhkan persetujuan dari parlemen.
Sementara pejabat pemerintah penting yang dipindahkan atas perintah junta militer termasuk kepala polisi Jenderal Pol. Adul Saengsingkaew, Kepala Departemen Investigasi Khusus Tharit Pengdit dan Wakil Pertahanan Jenderal Nipat Thonglek.
Jenderal Pol. Adul, Tharit dan Jenderal Nipat dipandang sebagai pendukung pemerintah terpilih yang sebelumnya digulingkan oleh junta kudeta.
Sementara itu Amerika Serikat Jumat menangguhkan bantuan militer senilai 3,5 juta dolar AS untuk Thailand, atau sepertiga bantuan kepada sekutu, dan mendesak warganya untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke negara itu setelah militer mengambil alih kekuasaan. (bbc.co.uk/AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...