Jurnalis Jadi Sasaran Kekerasan dalam Kerusuhan di Venezuela
CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Hampir 100 jurnalis menjadi sasaran penangkapan secara sewenang-wenang, perampokan, atau serangan fisik dan pelecehan, dalam unjuk rasa di Venezuela, menurut serikat pekerja pers nasional SNTP pada Rabu (12/3).
Sebagian besar serangan tersebut dilakukan terhadap para pekerja pers sebulan terakhir oleh para petugas negara, kata pihak serikat dalam sebuah laporan.
Namun, sedikitnya 15 kasus dikaitkan dengan “warga sipil bersenjata”, yang sebagian besar diyakini merupakan anggota kelompok-kelompok propemerintah yang dikenal sebagai “colectivos”, tambahnya.
Serikat pekerja pers nasional tersebut melaporkan 97 jurnalis, termasuk 29 orang yang bekerja untuk media asing, mengalami insiden tersebut.
Beberapa dilaporkan menjadi sasaran penangkapan sewenang-wenang, sementara yang lain mengatakan peralatan mereka dicuri atau mendapat serangan fisik, menurut serikat tersebut. Bahkan beberapa melaporkan mengalami ketiga-tiganya.
Jurnalis yang tergabung dalam serikat tersebut meliputi jurnalis dari CNN, Telemundo, Television Espanola, TV Globo, The New York Times, Reuters, Associated Press, dan Agence France-Presse.
Aksi unjuk rasa antipemerintah, yang kadang diliputi kekerasan itu, semakin memanas di Venezuela sejak 4 Februari hingga menyebabkan 21 orang tewas.
Aksi tersebut dipicu ketidakpuasan publik karena kejahatan merajalela, inflasi tinggi, dan kekurangan bahan makanan, sementara tindakan keras dari pasukan keamanan Venezuela terhadap para pengunjuk rasa juga semakin meningkatkan ketegangan. (AFP/Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...