Jurnalis Prancis Tewas di Afteng
TBILISI, SATUHARAPAN.COM - Seorang jurnalis Prancis tewas saat menjalankan tugas pelaporan di Republik Afrika Tengah, ungkap Presiden Francois Hollande dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/5). Dia berjanji untuk melakukan segala upaya untuk menemukan kejelasan dalam kasus tersebut.
“Presiden berduka cita atas kematian jurnalis Camille Lepage, yang menjalankan tugas pelaporan dari Republik Afrika Tengah,” demikian pernyataan tersebut.
Jasad Lepage, seperti diberitakan cbsnews.com, ditemukan oleh patroli pasukan perdamaian Prancis.
Lepage (26), seperti diberitakan AFP, bekerja sebagai fotografer untuk Hans Lucas, sebuah studio yang berbasis di Paris, menurut situs web studio itu. Namun, seperti bisa dibaca di cbsnews.com, karya foto Lepage menghiasi halaman-halaman media terkemuka di dunia, seperti The New York Times, The Wall Street Journal, The Washington Post, dan Los Angeles Times, selain media Prancis seperti Le Monde dan Liberation.
Hollande, yang tengah berkunjung ke Georgia, memerintahkan pengerahan tim Prancis serta kepolisian Afrika ke tempat kejadian, “untuk memastikan bahwa semua langkah penting diambil untuk mendapatkan kejelasan dari kasus tersebut dan menemukan pembunuh rekan senegara kami.”
Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengatakan kepada AFP bahwa tidak akan ada kekebalan hukum bagi orang-orang yang menyerang hak dasar untuk memberi informasi dan diberi informasi. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...