Jutaan Anak Nepal Berisiko Kena Sakit Akibat Langka Pangan
KATHMANDU, SATUHARAPAN.COM – “Kelangkaan makanan dan vaksin akibat protes di perbatasan, menyebabkan jutaan anak di Nepal yang diguncang gempa berisiko terkena penyakit atau kematian pada musim dingin ini ,“ kata badan PBB untuk urusan anak-anak (UNICEF) pada Senin (30/11).
Negara Himalaya tersebut, telah berjuang mengatasi penurunan drastis suplai penting, setelah pengunjuk rasa pada 24 September mulai memblokir perlintasan perbatasan utama, untuk menuntut perubahan konstitusi baru.
Pemerintah Nepal menuduh negara tetangga India mendalangi blokade tersebut, satu tuduhan yang mereka bantah.
Gangguan telah, menyebabkan kelangkaan bahan bakar dan obat-obatan, menyebabkan sejumlah organisasi bantuan harus berjuang keras untuk memberikan bantuan bagi korban gempa bumi yang kehilangan tempat tinggal, tujuh bulan setelah bencana pada 25 April menewaskan hampir 9.000 orang.
"Lebih dari tiga juta balita di Nepal berisiko mengalami kematian, atau terkena penyakit selama beberapa bulan musim dingin, karena kelangkaan bahan bakar, makanan, obat-obatan dan vaksin,” kata UNICEF, badan PBB untuk urusan anak-anak, dalam sebuah pernyataan.
“Lebih dari 200.000 keluarga masih tinggal di tempat penampungan sementara pada ketinggian di atas 1.500 meter,“ katanya.
“Riskiko terkena hipotermia dan gizi buruk, dan kelangkaan obat dan vaksin, dapat menjadi kemungkinan kombinasi mematikan bagi anak pada musim dingin ini,” kata Anthony Lake, direktur eksekutif UNICEF.
Mereka saat ini mungkin menghadapi bencana baru - tanpa makanan yang cukup, perlindungan dari suhu dingin, atau perawatan kesehatan. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...