Kabinet Lebanon Bahas Krisis Ekonomi
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Lebanon mengadakan pertemuan kabinet hari Minggu (20/10) ini untuk membahas jalan keluar mengatasi krisis ekonomi, demikian menurut sumber-sumber pemerintah setempat, seperti dikutip Al Arabiya.
Menteri Keuangan Lebanon hari Sabtu bertemu Perdana Menteri, Saad Hariri, mengatakan bahwa mereka telah menyetujui anggaran akhir yang tidak termasuk pajak atau biaya tambahan dalam upaya untuk menenangkan protes nasional.
Sementara itu, Presiden Lebanon, Michel Aoun, mengatakan dalam akun Tweeter bahwa akan ada "solusi meyakinkan" untuk krisis ekonomi.
Pada hari Sabtu, ribuan warga Lebanon berdemonstrasi di jalan-jalan memprotes pemerintah. Protes hari ketiga itu sebagai kemarahan pada elite politik yang mereka tuduh telah mendorong negara itu ke jurang krisis ekonomi.
Perdana Menteri Saad Hariri memberikan batas waktu 72 jam kepada mitra pemerintahannya pada hari Jumat untuk menyetujui reformasi yang dapat menangkal krisis ekonomi, dan mengisyaratkan bahwa ia mengancam akan mengundurkan diri.
Tidak Mundur
Pemimpin Partai Sosialis Progresif Lebanon, Walid Jumblatt, pada hari Sabtu membantah laporan bahwa dia meminta para menteri dari partainya untuk mengundurkan diri dari pemerintah Lebanon.
Dia mengatakan ketika menjelaskan bahwa Saad Hariri mengiriminya usulan dokumen ekonomi. "Kami akan menjawab dan kami akan menyiapkan dokumen yang telah direvisi dengan masalah-masalah utama untuk mengakhiri keruntuhan finansial."
Sementara itu, Ketua Partai Pasukan Lebanon, Samir Geagea mengumumkan pengunduran diri empat menteri dari partainya dari pemerintah Saad Hariri. "Kami belum melihat niat serius dari pejabat Lebanon untuk mengatasi krisis," kata Geagea.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa partainya tidak mendukung pengunduran diri pemerintah Lebanon, tetapi mendukung pemerintah saat ini dengan "agenda baru dan semangat baru."
Hizbullah adalah saingan partai pimpinan Hariri. Nasrallah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa siapa pun yang melarikan diri dari tanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban oleh rakyat Lebanon, "terutama mereka yang memiliki peran dalam pemerintahan sebelumnya."
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...