Kalah Pemilu, Dinasti Gandhi Tawarkan Mundur
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Presiden dan Wakil Presiden Partai Kongres India, Sonia Gandhi dan Rahul Gandhi mengajukan pengunduran diri hari Senin (19/5) setelah partainya mengalami kekalahan terburuk dalam pemilihan parlemen di India.
Namun demikian, para pejabat partai uitu mengharapkan mereka tetap memegang pimpinan. Partai Kongres hanya memperoleh 44 kursi dalam pemilu parlemen, sementara 543 kursi diperoleh partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP) yang berarti meraih kekuasaan dengan mayoritas. Hal ini adalah yang pertama dalam 30 tahun terakhir.
Sonia (67 tahun), dipercayakan berkampanye untuk pertama kali untuk anaknya, Rahul, yang gagal meyakinkan pemilih untuk mendapatkan masa jabatan ketiga dalam kekuasaan.
"Mereka berdua mengajukan untuk mengundurkan diri, tetapi partai menolaknya dengan suara bulat," kata anggota parlemen, Amarinder Singh, setelah pertemuan puncak badan pembuat keputusan Partai Kongres di New Delhi, seperti dikutip AFP.
Juru bicara partai itu, Janardan Dwivedi, mengatakan bahwa Panitia Kerja Kongres meloloskan resolusi dengan suara bulat "untuk mempertahankan Sonia Gandhi mengambil apa pun langkah-langkah yang diperlukan untuk perbaikan dan merevitalisasi partai.
Perubahan Pemilih Muda
Dinasti Nehru-Gandhi telah menempatkan tiga perdana menteri, termasuk sejak pertama kemerdekaan India, tetapi para analis semakin mempertanyakan apakah hal itu adalah suara - pemenang.
"Pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial telah secara radikal mengubah cara orang India muda berpikir dan bertindak," tulis sejarawan terkemuka Ramachandra Guha pada surat kabar The Telegraph yang berbasis di Kolkata, akhir pekan lalu .
"Tidak lagi begitu dihormati atau tidak perlu diragukan lagi bahwa mereka meminta bukti kontribusi Rahul Gandhi sendiri terpisah dari garis keturunan keluarganya,” kata dia.
Kemenangan sayap kanan BJP di bawah pemimpin tokoh garis keras, Narendra Modi, telah menggambar ulang peta politik India.
Sekitar 50 pendukung Partai Kongres meneriakkan slogan-slogan untuk Rahul pada hari Senin, karena para pemimpin partai, termasuk Perdana Menteri, Manmohan Singh, keluar untuk bertemu selama dua setengah jam. "Rahul-ji, lanjutkan perjuangan! Kami dengan Anda!" kata para pendukung Partai Kongres berteriak.
"Kami ingin Rahul untuk mengambil posisi terdepan," kata Ahsan Raza, seorang pekerja dari Kongres Pemuda, kepada AFP di luar markas besar partai.
Kekalahan partai telah dikaitkan dengan penurunan tajam ekonomi, kenaikan harga pangan dan skandal korupsi, serta Rahul yang dibayangi oleh Modi. Singh dinilai bertanggung jawab atas "isu-isu inflasi dan korupsi."
"Manmohan Singh mengatakan, 'saya bertanggung jawab untuk kelemahan pemerintah'. Dia mengatakan kepada presiden partai (Sonia) dan wakil presiden (Rahul) bahwa pengunduran diri mereka itu bukan solusi," kata Dwivedi pada konferensi pers setelah pertemuan.
Selama kampanye pemilu, Modi telah menjatuhkan budaya dinasti dari Partai Kongres saat memasuki kemarahan meluas atas kurangnya lapangan pekerjaan dan pembangunan, dan menawarkan pesan yang aspiratif kepada pemilih muda.
Dwivedi mengatakan bahwa Rahul diakui berperan atas kekalahan itu. Menurut Rahul bahwa partai tidak memiliki akuntabilitas yang diperlukan, dan dia menawarkan pengunduran diri.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...