Obama Undang PM India yang Baru Terpilih ke Washington
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat (16/5) berkata kepada perdana menteri India yang baru terpilih Narendra Modi bahwa dirinya berharap bisa bekerja sama dengannya dan mengundang pemimpin nasionalis Hindu itu untuk mengunjungi Washington.
Obama menelepon Modi untuk mengucapkan selamat atas kemenangan pemilu Bharatiya Janata Party dan mengundangnya "untuk mengunjungi Washington pada waktu yang disepakati bersama untuk lebih mempererat hubungan bilateral kita."
Obama mengatakan "dia berharap bisa bekerja sama dengan Modi untuk memenuhi janji kemitraan strategis AS-India, dan mereka setuju untuk terus memperluas dan memperdalam kerj asama antara dua demokrasi kami," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Modi, kepala menteri Gujarat, secara kontroversial menolak visa untuk mengunjungi Amerika Serikat pada 2005 atas tuduhan menutup mata atau memperparah kerusuhan antiMuslim di negara bagian barat India tiga tahun sebelumnya.
Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan bahwa Modi tidak akan menghadapi masalah untuk mengunjungi AS sebagai perdana menteri karena ia akan menerima visa khusus A-1 sebagai kepala pemerintahan.
Sementara kemenangan Narendra Modi dalam pemilu India menghadirkan tugas yang “kikuk” bagi kekuatan Barat yang sebelumnya menghindari pimpinan nasionalis Hindu selama bertahun-tahun namun kini menganggap New Delhi sebagai mitra penting.
Presiden AS Barack Obama dan para pemimpin negara-negara Barat memberikan ucapan selamat kepada calon perdana menteri melalui telepon dan menekankan kesamaan kepentingan dengan India, setelah Bharatiya Janata Party (BJP) naungan Modi memenangkan pemilu India setelah tiga dekade.
Negara-negara tersebut sebelumnya memperlakukan Modi, pimpinan negara bagian Gujarat, sebagai paria atas dugaan aksi mendiamkan kerusuhan anti-Muslim pada 2002. AS menolak visanya pada 2005 dengan alasan HAM.
Para pejabat AS “meyakini sepenuhnya bahwa mereka tidak mendapat manfaat dengan tidak menjalin hubungan atau mengenal Modi,” kata Milan Vaishnav dari Carnegie Endowment for International Peace.
“Mereka akan mencoba memperbaikinya secepat mungkin,” tambahnya. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...