Loading...
SAINS
Penulis: Melki 06:54 WIB | Selasa, 18 Februari 2025

Kalsel Giatkan Pengolahan Sampah di Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Muhammadun saat memimpin rapat koordinasi untuk menggiatkan pengelolaan sampah di sekolah, di Banjarbaru, Senin (17/2/2025). HO-Media Center Kalsel.

BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menggiatkan pengolahan sampah di sekolah sebagai partisipan penanganan darurat sampah di provinsi setempat.

Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun di Banjarbaru, Senin (17/2), menyampaikan, kondisi daerah yang mengalami darurat sampah saat ini semua harus ikut berpartisipasi menanganinya, utamanya di wilayah pendidikan.

Dia pun menginstruksikan seluruh sekolah di bawah Disdikbud Kalsel, khususnya SMA dan SMK untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik, yakni melakukan pemilahan yang bisa didaur ulang.

Sehingga, ujar Madun, panggilan akrabnya, selain untuk kebersihan lingkungan, juga mengurangi sampah untuk dibuang ke Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS).

Karena diketahui sejumlah TPAS di Kalsel sudah tidak dapat mengelola sampah dengan metode sanitary landfill atau controlled landfill, sehingga menjadi masalah dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Bahkan, salah satu TPAS, yakni TPAS Basirih di Kota Banjarmasin mendapat sanksi ditutup oleh Kemen LH sejak 1 Februari 2025. Imbasnya, sampah di Kota Banjarmasin tidak tertangani maksimal, akhirnya ditetapkan status darurat sampah di kota setempat.

Madun menyampaikan, kondisi tersebut harus jadi perhatian semua, di sekolah harus bisa mengelola sampah agar membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan seperti menarik hewan pengganggu seperti tikus dan lalat, menyebabkan bau yang tidak sedap dan memperburuk kondisi lingkungan sekitar.

"Ini sangat baik untuk pengembangan karakter dan kesadaran para siswa untuk cinta dan peduli kepada alam," ungkapnya.

Dia menerangkan, saat ini pihaknya sudah menyurati Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan supaya sekolah dapat mengelola limbah sampah secara profesional sesuai dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup.

Madun mengatakan, beberapa cara mengolah sampah di sekolah antara lain dengan cara mendaur ulang, mengompos dan memilah sampah organik dan non-organik. Hal ini sangat baik dilaksanakan di lingkungan sekolah untuk membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menjaga kebersihan lingkungan.

"Rencana pengolahan itu nanti akan dibuat menjadi kompos untuk tanaman di sekolah membuat sekolah menjadi bersih, selain itu juga membuat daur ulang sehingga para siswa juga bisa belajar wirausaha," tuturnya.

Dia menjelaskan, kebijakan tentang kepedulian terhadap lingkungan khususnya di sekolah, terdapat pada Kurikulum Nasional dimensi Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang di dalamnya terdapat beberapa elemen yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara.

"Diharapkan dengan program ini para siswa semuanya akan memahami cara menjaga lingkungan hidup yang baik, bahkan ilmunya nanti bisa dibawa pulang ke rumah," demikian katanya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home