Kampung Ketandan Yogyakarta Mulai Berbenah Sambut Imlek
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kampung Ketandan atau kini dikenal sebagai Pecinan Jogja mulai berbenah untuk menyambut datangnya Imlek atau Tahun Baru Cina 2565. Beberapa pekerja mulai terlihat mengecat ulang gapura raksasa bernuansa khas Tionghoa. Pengecatan yang dilakukan bukan pada keseluruhan bagian gapura, melainkan hanya bagian-bagian tertentu saja yang terlihat mulai lusuh.
Ketika ditemui satuharapan.com, seorang pekerja yang enggan disebut namanya menjelaskan bahwa pengecatan gapura dilakukan untuk menghadapi datangnya Imlek tahun 2565. “Ngecet gapuro meniko sampun diwiwiti kolo wingi, ngantos seminggu (proses pengecatan gapura ini telah dimulai sejak kemarin [23/1] dan akan terus dikerjakan hingga seminggu lamanya)”.
Kampung Ketandan telah menjadi pusat perhelatan Imlek di Yogyakarta. Tempat yang diresmikan sebagai Chinatown oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono ke X pada 20 Februari 2013 silam ini selalu mengagendakan beragam acara dalam menyambut Imlek. Tahun ini, perhelatan Imlek di Kampung Ketandan akan berrlangsung antara 10-14 Februari 2014.
Menurut kalender masehi, Imlek atau Tahun Baru Cina pada tahun ini akan jatuh pada 31 Januari 2014. Menyambut datangnya hari tersebut, berbagai pernak-pernik khas Tionghoa juga mulai terlihat dijual di beberapa toko di Kampung Ketandan. Salah satu toko juga terlihat memajang pakaian koko dan cici dengan balutan khas warna merah.
Lampion Laris Manis Diserbu Pembeli
Di tempat terpisah, Pasar Swalayan Progo yang berlokasi tak jauh dari Malioboro juga menyediakan pernak-pernik Imlek. Gerai yang khusus menyediakan pernak-pernik Imlek tersebut telah dibuka sejak sekitar sepekan lamanya. Di gerai ini disediakan beragam pernak-pernik untuk perayaan Imlek, seperti angpaw, pohon meyhwa, barongsai mini, parsel, dan lampion.
Pernak-pernik khas Tionghoa yang laris manis diserbu pembeli adalah lampion. Benda ini unik sekaligus menarik untuk dipajang karena memiliki bentuk yang indah berpadu dengan warna yang cerah. Beragam bentuk lampion dengan berbagai ukuran dijual di tempat ini. Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari Rp. 25.000. hingga Rp. 250.000.
Di sisi lain, penjual juga mematok harga yang bervariasi untuk angpaw dan pohon meyhwa. Harga angpaw dibanderol mulai Rp. 1.500,-, sedangkan untuk pohon meyhwa mencapai harga hingga Rp. 600.000. Penjual juga menawarkan parsel dengan harga beragam, mulai Rp. 250.000. hingga Rp. 400.000.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...