Kapal Karam, Tujuh Anak Tewas Tenggelam di Turki
TURKI, SATUHARAPAN.COM – Setidaknya 14 orang, termasuk tujuh anak di antaranya tewas tenggelam pada hari Rabu (11/11) ketika perahu mereka karam di lepas pantai Aegean Turki ketika mencoba untuk sampai ke Yunani, lapor media lokal yang menambah deretan panjang jumlah korban pengungsi yang tewas di Laut Mediternia tersebut.
Penjaga pantai Turki menemukan mayat mereka di perahu kayu yang bertolak dari provinsi Canakkale ke pulau Lesbos Yunani, kata kantor berita Dogan.
Sebanyak 27 orang berhasil diselamatkan, di antaranya seorang perempuan hamil dan pengungsi lainnya dalam kondisi baik-baik saja, lapor Dogan.
Penjaga pantai yang didukung oleh helikopter melanjutkan pencarian pengungsi yang masih hilang, kata Dogan. Namun, masih belum jelas ada berapa yang dianggap masih berada di laut.
“Perahu itu mungkin tenggelam setelah menabrak batu dan rusak parah. Tampaknya air juga mulai masuk ke dalam perahu tersebut namun pengungsi tetap memaksakan untuk melanjutkan perjalanan,” kata Gubernur Canakkale Hamza Erkal kepada kantor berita Anatolia.
“Perahu mereka sepertinya terbalik setelah air masuk namun tenggelam sebelum mencapai pantai.”
Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai kewarganegaraan dari pengungsi yang tewas tenggelam itu.
Tragedi terbaru itu muncul bersamaan dengan pemimpin Eropa yang akan bertemu dengan rekan-rekan dari Afrika di Malta untuk membahas krisis migran yang melonjak tajam dalam beberapa tahun ini dari Turki ke Uni Eropa untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Turki telah melampaui Afrika Utara sebagai titik transit utama bagi para migran menuju ke Eropa dan saat ini Turki sudah menampung lebih dari 2,2 juta pengungsi dari perang di negara tetangganya, Suriah.
Uni Eropa pada hari Selasa (10/11) sempat mengkritisi Turki terkait penegakan hukum dan kebebasan berpendapat di negara itu . Namun, Eropa juga memuji tindakan kemanusiaan Turki dan mengatakan Eropa harus menjajaki kerja sama dengan Ankara untuk mengatasi krisis migran.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan pekan lalu hingga 600.000 migran dan pengungsi diperkirakan akan menyeberang dari Turki ke Yunani dan seterusnya selama empat bulan ke depan meskipun sudah memasuki awal musim dingin.
Lebih dari 650.000 migran dan pengungsi, sebagian besar dari Suriah, Afghanistan dan Irak, telah mencapai pulau-pulau Yunani sepanjang tahun 2015 dengan menggunakan rute timur Mediterania, kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada hari Selasa (10/11). Dari ratusan ribu pengungsi yang menyeberang, 512 orang di antaranya meninggal.
Sebuah foto pengungsi Suriah yang berusia tiga tahun Aylan Kurdi, yang tubuhnya ditemukan terdampar di pantai Turki pada bulan September setelah gagal mencapai Yunani, menggemparkan dunia dan menekan para pemimpin Eropa untuk meningkatkan respon mereka terhadap krisis. (middleeasteye.net)
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...