Kapal Pembangkit Berhasil Masuk Sistem Kelistrikan Sulutgo
AMURANG, SATUHARAPAN.COM - Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” berkapasitas 120 Mega Watt (MW) sejak hari Selasa (19/1) kemarin, berhasil tersambung dengan sistem kelistrikan Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo).
Setelah melalui sejumlah rangkaian tes tegangan dan uji coba performa mesin, kapal pembangkit asal Turki ini dapat disinkronkan dengan jaringan. Selanjutnya pembangkit ini akan diberikan beban secara bertahap.
"Alhamdulillah pada pukul 12.30 WITA, MVPP Karadeniz Amurang Unit 6 sudah berhasil sinkron dengan beban awal 4 MW dan semuanya berjalan normal," kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri, sebagaimana dikutip esdm.go.id, hari Rabu (20/1).
Menurut Machnizon, jika semuanya berjalan normal, maka dalam beberapa hari ke depan 120 MW akan menambah pasokan listrik di sistem Sulutgo dan bisa mengurangi defisit listrik yang terjadi selama ini. PLN juga telah melakukan uji coba yang ketat untuk seluruh performa mesin sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan pabrikan.
“Kini tinggal menunggu tahap memasukkan daya lanjutan. Dalam beberapa hari ke depan diharapkan seluruh daya bisa masuk dengan stabil,” katanya.
"Jika dalam proses pengujian daya masuk ini terjadi pemadaman yang tidak diinginkan, kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan pelayanan kepada masyarakat terutama untuk wilayah interkoneksi sistem kelistrikan Sulutgo," ungkap Machnizon.
Setelah berhasil masuk dalam sistem kelistrikan Sulutgo guan mengurangi defisit litrik yang terjadi, PLN berencana akan mendatangkan kapal sejenis untuk mengurangi defisit listrik diberbagai wilayah Indonesia seperti di Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).
Pembangkit listrik di atas kapal ini akan segera memenuhi kekurangan pasokan listrik di Sulawesi Utara dan Gorrontalo. Beban puncak sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo saat ini mencapai 325 MW, sedangkan daya mampu pembangkit yang ada jika semuanya beroperasi optimal adalah 320 MW.
Daya mampu pasok dari pembangkit yang beroperasi saat ini hanya 275 MW, ini dikarenakan PLTP Lahendong unit 4 sedang pemeliharaan agar pada saat pelaksanaan Pilkada, 9 Desember lalu bisa beroperasi dengan handal.
Selain itu, PLTU Amurang unit 1 mengalami gangguan serta belum optimalnya operasi PLTA, di mana hanya mampu memproduksi listrik 23 MW dari 45 MW. Hal ini yang menyebabkan berkurangnya daya mampu suplai pembangkit atau defisit sebesar 50 MW.
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...