Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:22 WIB | Selasa, 29 Oktober 2013

Kapolri: Enam Pelaku Teror Penembakan Polisi Ditangkap

Kapolri Komjen Sutarman. (Foto: Dedy Istanto)

DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Komjen Pol Sutarman mengaku pihaknya telah berhasil menangkap enam pelaku teror penembakan terhadap polisi.

"Sudah ada enam yang kita tangkap. Saya terus bekerja, tapi memang saya belum sampaikan kepada media," katanya usai serah terima jabatan Kapolri di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10).

Jenderal bintang tiga itu berharap dalam waktu singkat pihaknya bisa menelusuri dan mengungkap asal usul pelaku termasuk kelompok teror itu.

"Pelaku sedang kita telusuri. Belum bisa menyampaikan ini kelompok siapa, tapi dia adalah pelaku teror yang harus kita ungkap semua," katanya.

Meski tidak mengungkap jelas enam pelaku itu merupakan jaringan teroris yang mana, ia mengatakan keenamnya masuk dalam kelompok yang sama dengan teroris yang sebelumnya melakukan aksi pengeboman.

Menurut Sutarman, jaringan teroris mirip seperti sel di dalam tubuh yang terus tumbuh meski telah "dibabat".

"Ini kayak sel, sel ini kalau kita babat, muncul sel-sel baru, kemudian ia melakukan aktifitas baru. Itulah yang harus kita tangani bersama," katanya.

Aksi teror terhadap anggota kepolisian semakin santer usai sejumlah personel terluka dan meninggal secara misterius.

Tercatat sepanjang dua bulan terakhir, sebanyak empat polisi tewas dan satu polisi lainnya terluka karena ditembak oleh orang tidak dikenal. Pada 27 Juli 2013, anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat Aipda Patah Saktiyono, selamat dari penembakan di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Lalu, pada 7 Agustus 2013, Aiptu Dwiyatno ditembak oleh orang tak dikenal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selang sepekan, giliran Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Terakhir, pada 10 September, Aipda (anumerta) Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal ketika tengah mengawal enam truk di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Timur Minta Maaf Usai Lepas Jabatan Kapolri

Sementara di kesempatan yang sama, Mantan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo meminta maaf kepada seluruh anggota kepolisian dan segenap masyarakat usai melepaskan jabatannya sebagai pimpinan institusi itu.

Menurut Kapolri periode 2010-2013 itu, dari sejumlah prestasi yang berhasil dicapai, masih banyak sejumlah catatan kinerja yang belum optimal.

"Capaian belum sempurna, masih ada personel yang belum terpenuhi kebutuhan kesejahteraannya, juga masyarakat yang belum tersentuh pelayanan Polri, atau tercederai oleh personel Polri. Saya mohon maaf kepada seluruh anggota Polri dan masyarakat," kata Timur dalam upacara serah terima jabatan Kapolri di Markas Korps Brimob, Depok, Jawa Barat, Selasa.

Jenderal bintang empat itu juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama tiga tahun memimpin Polri.

Selain itu, ia juga mengucapkan selamat kepada Komjen Pol Sutarman yang telah resmi menjabat sebagai Kapolri.

"Selamat kepada Komjen Pol Sutarman atas amanah yang diberikan kepada jenderal," katanya.

Menurut Timur, proses pergantian jabatan pimpinan adalah hal yang wajar dalam kesatuan guna menghadapi dinamika yang ada.

Sejak akhir 2010, Timur mencatat berbagai pencapaian yang berhasil diraih, termasuk keamanan yang dinilai cenderung stabil dan terkendali.

"Meski banyak gangguan kamtibmas dan konflik sosial, tapi tidak meluas. Begitu pula kegiatan nasional dan internasional yang berjalan dengan lancar, bukti pengamanan yang baik," katanya.

Selain itu, pencapaian lain yang ia catat adalah penegakan hukum dalam perkara terorisme, narkoba, tindak pidana korupsi hingga perkara gangguan keamanan seperti premanisme.

Dari pengungkapan aksi terorisme, kepolisian mengaku berhasil mengungkap sejumlah kelompok teror, pendanaan aksi teror dan pencegahan bom.

Sementara itu, dari penyelesaian kasus narkoba, kepolisian telah menangkap sejumlah jaringan pengedar internasional.

"Penyelesaian kasus korupsi juga terus melebihi target, yakni 109 persen pada 2012, dan mencapai 60 persen hingga Oktober 2013 dari target yang ditentukan. Ada pun uang negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp1,4 triliun selama tiga tahun terakhir," katanya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home