Karena Terlalu Sibuk
Ketika terlalu sibuk, banyak hal yang akan terlewat.
SATUHARAPAN.COM – Banyak perilaku yang berkaitan dengan kata ”sibuk”. Biasanya kesibukan menimpa pada generasi yang sedang meniti karier. Ada pula orang yang terlalu sibuk, yang masih bisa dibagi dua lagi: orang yang mengambil tanggung jawab lebih dari yang semestinya, sehingga membutuhkan ekstra waktu atau tenaga dan orang yang belum mampu mengoptimalkan diri sehingga untuk tanggung jawab yang biasa saja, dia harus ekstra tenaga atau dan waktu. Namun, tak sedikit yang pura-pura sibuk. Biasanya ini terjadi pada kelompok orang yang tanggung jawab dan hasil pekerjaannya kurang, namun ingin terlihat produktif.
Sedangkan orang yang santai dapat dibagi dalam tiga kelompok orang. Pertama, orang yang tanggung jawabnya sesuai kemampuan dan mampu mengoptimalkan diri, sehingga hasil kerja bisa diselesaikan dengan proporsional. Kedua, orang yang tanggung jawabnya sesuai dengan kemampuan, namun tidak peduli dengan hasil kerja. Sehingga pekerjaan dilakukan dengan kurang bertanggung jawab. Ketiga, orang yang tanggung jawabnya kurang dibandingkan dengan kemampuan, sehingga hasil kerja bisa diselesaikan dengan mudah
Nah, sewaktu terlalu sibuk, sering kali kita tidak menyadari fokus hidup saat itu. Fokus bisa berupa pekerjaan, hobi, kesehatan, jatuh cinta. Ketika terlalu sibuk, banyak hal yang akan terlewat.
Seorang kawan pernah menceritakan pengalamannya saat masih Sekolah Dasar. Tiba-tiba Sang Kakak menolak untuk pergi sekolah. Dibujuk apa pun, dia tetap bergeming. Hal itu membuat Sang Ayah marah dan berusaha memukulnya. Sang Kakak berlari dan berlindung di rumah Eyang yang kebetulan bersebelahan. Hal tersebut berlangsung hingga beberapa minggu. Sang Kakak tidak mau pulang ke rumah karena takut dipukul Sang Ayah dan tetap tidak mau sekolah. Sampai akhirnya sang Ibu mengajak bicara dari hati ke hati. Ternyata Sang Kakak sakit hati karena tidak lagi diantar sekolah oleh Sang Ayah dengan mengendarai Vespa. Karena terlalu sibuk, Sang Ayah memilih berangkat kantor langsung menggunakan Vespa dan Sang Kakak naik Bajaj. Persoalan berminggu-minggu beres ketika Sang Ayah kembali mengantar Sang Kakak ke sekolah dengan mengendarai Vespa.
Pernahkan Anda mengendarai mobil dengan sangat cepat karena tergesa-gesa? Saat itu apakah Anda sempat memerhatikan keadaan sepanjang jalan? Tentu saja tidak. Karena Anda harus sangat fokus saat mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi supaya tidak membahayakan diri dan orang lain.
Tentunya saat itu Anda tidak akan melihat hal menarik di sepanjang jalan, misalnya ada orang yang butuh pertolongan, ada restoran baru, ada informasi. Hidup hanya sekali, apa yang terlewat sering tidak akan menghampiri kita lagi. Janganlah membuang kesempatan untuk menikmati hidup bersama orang-orang yang kita kasihi karena terlalu sibuk! Optimalkan diri Anda dan banyaklah menghasilkan karya tanpa harus menjadi terlalu sibuk.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...