Kartunis Charlie Hebdo Tak Lagi Tertarik Menggambar Nabi
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Kartunis Prancis yang menggunakan nama Luz, yang menggambar sampul majalah satir Charlie Hebdo tentang Nabi Muhammad setelah pembunuhan oleh kelompok Islam di kantornya di Paris bulan Januari, mengatakan bahwa dia tidak akan lagi menggambar Nabi.
Pernyataan Kartunis yang bernama Renald Luzier itu banyak diberitakan oleh media massa. "Dia tidak lagi menarik bagi saya," katanya kepada Les Inrockuptibles dalam wawancara yang diterbitkan di situsnya dan dikutip Reuters, hari Rabu (29/4).
Renald Luzier juga mengatakan kepada majalah Pracis, Inrocks, seperti dikutip BBC News dan mengatakan bahwa menggambar (Nabi) Muhammad tidak lagi menarik bagi saya.
"Aku sudah bosan, sama seperti aku bosan menggambar Sarkozy. Saya tidak akan menghabiskan hidup saya untuk menggambar mereka," katanya seperti dikutip Reuters.
Renald Luzier. (Foto dari BBC News)
Militan Islam yang mengaku akan membalas penghinaan pada Nabi membunuh 12 orang ketika mereka menyerang kantor mingguan itu di kota Paris. Serangan ini dikecam di seluruh dunia oleh kalangan Islam maupun penganut agama lain.
Menurut umat Islam, setiap penggambaran Nabi adalah tindakan menghujat, namun demikian Charlie Hebdo dalam terbitan edisi berikutnya menampilkan gambar halaman depan dari karya Luz yang menampilkan Nabi Mohammad menangis dengan memegang "Je suis Charlie" ("Saya Charlie") dan di bagian bawah tertulis kata-kata "Semua diampuni".
Dalam aksi solidaritas dan kepedulian terhadap kebebasan berekspresi di Prancis, edisi pertama setelah serangan itu membuat penjualan Charlie Hebdo melonjak, hingga jutaan, melampaui sirkulasi biasa sekitar 60.000 eksemplar.
"Para teroris tidak menang," kata Luz. "Mereka akan menang jika seluruh Perancis terus menjadi takut."
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...