Kasada di Tengah Erupsi Bromo
PROBOLINGGO, SATUHARAPAN.COM - Ribuan umat Hindu Suku Tengger di lereng Gunung Bromo, hari Kamis (21/7) dini hari, menggelar ritual agung perayaan Yadnya Kasada di tengah erupsi Gunung Bromo.
Upacara Yadnya Kasada atau Kasada adalah upacara sesembahan atau sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur yang digelar setiap bulan Kasada hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger.
Upacara adat ini dimulai pada hari Rabu (20/7) dengan Sembahyangan Pawedalan di Pura Luhur Poten, di kaki Gunung Bromo, sejak siang hingga dini hari.
Sembahyangan Pawedalan diawali dengan pembacaan mantera dipimpin dukun adat pada siang hari tepat pukul 12.00.
Upacara adat suku Tengger ini bertujuan untuk mengangkat dukun atau tabib yang ada di setiap desa di sekitar Gunung Bromo.
Kasada mulai digelar pukul 24.00 dan diakhiri dengan lontar sesaji ke kawah Gunung Bromo, pada hari Kamis pukul 04.00 WIB. Suku asli lereng Gunung Bromo ini membawa beragam sesaji seperti hewan ternak, hasil bumi, dan berbagai masakan yang disebut hongkek. Sesaji ini dilarung ke kawah Bromo, kepada leluhur mereka.
Meski harus menerobos kawasan zona bahaya, warga Suku Tengger ini tetap naik untuk menyempurnakan ritual Yadnya Kasada melarung sesaji ke kawah Bromo, meski kawah mengepulkan asap tebal erupsi. (wartabromo.com)
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...