Kasih Sayang bagi Lansia
SATUHARAPAN.COM – Saya bertetangga dengan seorang perempuan lanjut usia berumur 75 tahun lebih, yang kerap dipanggil Popo. Pada suatu malam, dia keluar rumah mencari pertolongan untuk menyalakan lampu dalam rumahnya.
Kebetulan saat itu saya baru saja memakirkan motor di halaman. Seraya menuntun Sang Nenek ke dalam rumah, saya lalu menekan sakelar lampu yang berada di balik pintu. ”Terima kasih, terima kasih, nak!” kata Popo berulang kali kepada saya dalam dialek etnisnya. Usai lampu dinyalakan dia menuju ke kamar kecil. Adik perempuan sayalah yang kemudian membantunya. Ternyata malam itu Sang Nenek ditinggalkan sendiri oleh anaknya yang biasa mengurusi mandi, cuci, dan kakusnya (MCK).
Uban memahkotai seluruh kepalanya. Paras yang penuh keriput terlihat jelas disinari lampu. Namun demikian, ia masih kuat berjalan setapak demi setapak dalam kantuknya untuk segera beristirahat lagi. Sosok Popo malam itu mengingatkan saya akan almarhum Opa tersayang.
Saya memang keturunan generasi suku batak, tetapi saya lebih mengenal Opa dari orangtua ibu di Sulawesi daripada Opung dari orangtua ayah di Sumatera Utara. Opa sering menggendong dan membahagiakan saya sebagai cucu kesayangannya. Bermain bersama di pantai sambil mengejar kepiting laut yang masuk ke dalam lubang pasir pantai merupakan kenangan yang selalu saya ingat. Opa sangat mengasihi kami. Dia tinggal bersama keluarga kami hingga kepergiannya ke surga beberapa tahun lalu.
Acap kali kita menemukan keluarga yang mengirimkan orangtua kandung mereka yang telah lanjut usia ke panti jompo. Alasan mereka beragam, di antaranya: ”Nggak mau repot!” Mereka yang dahulu telah memberikan air susu dan merawat buah hatinya pada masa kanak-kanak, kini dibalas dengan air tuba.
Dalam kegiatan bakti sosial ke panti jompo, saya banyak melihat para lansia menampakkan kesedihan, murung, dan duka. Kegiatan produktif untuk para lansia di panti tidak menjamin kebahagiaan hati mereka. Dengan pelukan hangat anggota keluarga, sapaan sanak saudara, dan percakapan tentang kehidupan tentu akan membuat senyuman bahagia mereka kembali merekah. Kasih sayang kepada mereka jauh lebih berharga daripada harta seberapa pun banyaknya.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...