Kasus MERS Ditemukan Lagi di Qatar
DOHA, SATUHARAPAN.COM – Di tengah-tengah dunia sedang berperang menghadapi mewabahnya virus ebola, dewan tertinggi yang menangani kesehatan di Qatar (SCH) membenarkan munculnya kasus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) baru di negara itu. Kasus itu merupakan kasus pertama yang dilaporkan tahun ini setelah terakhir muncul sepuluh bulan lalu, kata media setempat, Senin (13/10).
Seorang pria Qatar berusia 71 tahun telah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif terserang virus mematikan itu, yang juga dikenal dengan Coronavirus, demikian dilaporkan media Qatar, menyitir SCH.
Dengan demikian, sudah tercatat sepuluh orang di Qatar meninggal karena MERS. Tercatat tujuh warga Qatar dan tiga ekspatriat terinfeksi virus itu hingga saat ini. Tiga warga Qatar dan dua ekspatriat dilaporkan meninggal.
Kasus MERS terakhir kali di negara itu dilaporkan terjadi November 2013. Kasus itu pertama kali muncul pada 2012.
MERS dianggap sebagai virus yang lebih mematikan namun tidak gampang menular dibandingkan SARS, yang mewabah di Asia pada 2003, menginfeksi 8.273 orang dan menewaskan hampir 800.
Seperti SARS, penyakit itu menyebabkan infeksi paru-paru, ditandai degan gejala batuk, sulit bernapas, dan panas demam. Bedanya, MERS juga menyebabkan gagal ginjal. (gulfnews.com/AFP)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...