Kasus MERS Meningkat di Arab Saudi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa kasus Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS CoV) hingga saat ini terus meningkat di Arab Saudi.
"Dalam tiga hari terakhir di bulan Agustus dilaporkan 11 kasus baru MERS CoV di Arab Saudi," kata Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, hari Rabu (2/9).
Menurut data yang dihimpun balitbangkes, dari 11 kasus tersebut, sembilan di antaranya di kota Riyadh dan dua lainnya dari daerah Ha`il.
"Dari sembilan kasus di Riyadh diketahui bahwa delapan diantaranya terjadi akibat penularan dari kasus di rumah sakit," kata Tjandra Yoga.
Dia menambahkan, seperti di Korea Selatan penularan MERS CoV yang bermula di RS tidak cepat dapat dihentikan.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Arab Saudi juga baru saja melaporkan tujuh kematian baru akibat MERS CoV.
"Enam diantaranya di kota Riyadh," katanya.
Dengan demikian, sampai 1 September 2015, Arab Saudi telah melaporkan 1.184 kasus MERS CoV yang 509 atau sekitar 43 persen di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, selain di Arab Saudi, Jordania juga melaporkan enam kasus MERS CoV.
"Kasus MERS CoV di Yordania terjadi setelah hampir delapan bulan tidak ditemukan kasus lagi di negara itu, artinya sempat tertanggulangi namun sekarang muncul kembali," katanya.
Dengan demikian, tambah dia, semua pihak sedang berharap agar kasus MERS CoV tidak terus meluas.
"Kalaupun kasusnya belum menurun kita harapkan dapat terlokalisir dan tidak menyebar ke daerah per-haji-an," katanya.
Selain itu, dia juga kembali mengingatkan para jemaah haji asal Indonesia untuk waspada terutama saat harus berkunjung ke rumah sakit di wilayah Arab Saudi. (Ant)
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...