Mayoritas Pendukung Partai Republik Percaya Obama Muslim
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Sebagian besar pendukung Partai Republik Amerika Serikat mempercayai Barack Obama sebenarnya beragama Islam. Hal ini terungkap dalam hasil jajak pendapat (polling) yang dirilis pada hari Selasa (1/9) oleh polling kebijakan publik.
Hasil polling tersebut adalah 54 persen dari orang-orang pendukung Partai Republik menganggap Presiden Obama adalah seorang Muslim, 14 persen berpendapat bahwa dia beragama Kristen dan 32 persen lainnya tidak yakin terhadap keyakinan Presiden AS kulit hitam pertama tersebut.
Di kalangan Partai Republik, negara tempat kelahiran Obama juga masih menjadi pertanyaan. Sebanyak 44 persen dari mereka mengatakan Obama tidak lahir di AS. Hanya sepertiga dari mereka yang percaya Obama lahir di AS dan sisanya mereka tidak yakin di mana dia dilahirkan.
Keyakinan bahwa Obama adalah seorang yang beragama Islam, yang lahir di luar AS mencuat kuat dari pendukung Donald Trump, calon Presiden AS dari Partai Republik. Sebanyak 66 persen dari pendukung Trump yang disurvei berpendapat bahwa Obama adalah seorang Muslim dan 61 persen lainnya Obama lahir di luar AS.
Teori konspirasi tentang iman Obama serta tempat kelahirannya sudah beredar di kalangan Partai Republik sejak awal kampanye 2008 dan bertahan sepanjang masa kepresidenannya. Pada tahun 2010 sebuah laporan dari Pew Research menemukan bahwa 31 persen dari anggota Partai Republik percaya Obama adalah seorang Muslim.
Terkait dengan isu tersebut, Obama menegaskan bahwa dia adalah seorang Kristen tapi tidak menutup kemungkinan dia juga mempelajari agama lain. Menurutnya, ini tidak sepantasnya dihakimi seolah-olah itu adalah hal yang buruk.
Pertanyaan mengenai iman Obama mencapai puncaknya ketika pada tahun 2011, Trump menuduh Obama tidak lahir di AS. Akhirnya, Obama merilis salinan akte kelahirannya yang membuktikan bahwa dia lahir di Hawaii.
Chris Cillizza dari The Washington Post mencatat hasil survei bisa saja dilebih-lebihkan, dan pertanyaan-pertanyaan yang ada kemungkinan dibuat untuk melayani alasan beberapa pendukung Partai Republik dalam melampiaskan kebencian mereka kepada Obama dengan menyetujui pernyataan yang negatif, terlepas dari apakah mereka benar-benar percaya dia seorang Muslim.
Polling Kebijakan Publik telah mensurvei 572 orang pendukung utama Partai Republik di seluruh AS melalui wawancara telepon dan online pada 28-30 Agustus 2015 lalu. (huffingtonpost.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...