Kasus Penyerangan Wartawan Hong Kong: 9 Tersangka Ditangkap
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Polisi Hong Kong, pada Rabu (12/3), mengaku memperoleh kemajuan dalam investigasi peristiwa penyerangan brutal terhadap editor surat kabar terkemuka Hong Kong beberapa waktu lalu.
Komisaris polisi di Hong Kong, seperti dilaporkan nytimes.com, mengatakan dua pria yang dicurigai melakukan serangan ditangkap ketika sedang melintas perbatasan ke China daratan, sedangkan tujuh orang yang diduga terlibat dalam peristiwa itu ditangkap di Hong Kong.
Kevin Lau Chun-to, korban penyerangan, adalah Pemimpin Redaksi Ming Pao, surat kabar berbahasa China dengan berita-berita investigasinya yang terkenal. Ia terluka parah dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Lau langsung mengkritik dugaan komisaris polisi tersebut yang menyatakan serangan itu mungkin tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya.
Penjelasan mengenai penangkapan sembilan orang itu oleh komisaris polisi Hong Kong Tsang Wai-hung, menyisakan banyak pertanyaan, terutama tentang motif di balik serangan itu. Tsang menyatakan dua tersangka utama diyakini sebagai anggota triad, suatu sindikat kejahatan terorganisir. Hal itu pula yang membuatnya beralasan aktivitas jurnalisme Lau tidak mungkin menjadi alasan penyerangan itu.
Sebagian dari tujuh orang yang ditangkap sebagai tersangka kaki tangan juga dilaporkan Tsang sebagai anggota triad.
"Saat ini, kami menduga para penyerang itu orang-orang yang dibayar, dan mereka berlatar belakang triad," kata Tsang, dalam konferensi pers yang penuh sesak. Ia menolak memberikan nama-nama tersangka, namun mengatakan dua tersangka utama adalah warga Hong Kong berumur 37 tahun.
"Kami tidak akan mengesampingkan motif, apa pun motifnya, pada saat ini, tetapi menurut informasi yang kami terima, tidak ada kaitannya langsung ke aktivitas jurnalistik," katanya.
Tampilnya Tsang, polisi paling senior di Hong Kong untuk menjelaskan kemajuan dalam penyelidikan, mencerminkan perhatian intens atas kasus itu. Lau sedang keluar dari mobilnya pada akhir Februari lalu ketika seorang pria turun dari sepeda motor dan menusukkan pisau berkali-kali ke tubuh dan kakinya. Penyerang lalu melompat kembali ke sepeda motor, di mana temannya siap menunggu. Dari investigasi, polisi Hong Kong menyimpulkan penyerang melarikan diri melintasi perbatasan ke China daratan.
Lau dan jajarannya justru langsung mengaitkan peristiwa itu dengan tekanan politik dan ekonomi dari China daratan yang belakangan mencekik kebebasan pers di Hong Kong.
Pada Januari, Lau tiba-tiba diturunkan dari jabatannya sebagai pemimpin redaksi.
Berbeda dengan keterangan polisi, Lau sangat yakin penyerangan itu terkait dengan pekerjaannya. “Saya dan keluarga tidak terlibat dalam masalah keuangan ataupun perselisihan pribadi. Karena itu, positif serangan itu berkaitan dengan pekerjaan saya di koran," katanya. (nytimes.com)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...