KBRI Paris Benarkan Rachel Maryam Minta Bantuan Fasilitas
SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dari Partai Gerindra, Rachel Maryam, meminta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) untuk Republik Prancis merangkap Kepangeranan Andorra menyediakan bantuan penjemputan dan transportasi baginya dan keluarga saat berkunjung ke Kota Paris, hari Minggu (20/3) hingga hari Kamis (23/4).
Ini diketahui setelah sebuah surat berlambang DPR RI yang ditandatangani Rachel beredar di dunia maya, hari Jumat (1/4) kemarin.
Ramadansyah Hasan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kota Prancis membenarkan bahwa pihaknya menerima surat tersebut, namun tidak menyebutkan secara spesifik soal status kunjungan Rachel, kunjungan pribadi atau kunjungan kerja.
"Idealnya harus kunjungan kerja ya," kata Ramadansyah seperti dikutip BBC Indonesia, hari Jumat (1/4).
Dia menjelaskan, KBRI di Kota Paris mendapatkan surat dari Rachel pada bulan Maret 2016 lalu. Dalam surat itu, katanya, Rachem meminta penjemputan dan antar ke bandara, tidak ditemukan permintaan tempat penginapan dan makan. “KBRI hanya bisa membantu sebatas kewajaran. Kami membantu seluruh bangsa termasuk anggota DPR," kata Ramadansyah.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang pertama kali mengedarkan surat itu. Namun, banyak media massa kemudian memberitakannya dan menjuluki itu sebagai "surat sakti". Sejumlah awak media pun telah mencoba menghubungi politikus Partai Gerindra itu untuk dimintai konfirmasi, tetapi tidak mendapat respons.
Kehebohan tentang surat Rachel ini muncul setelah sebelumnya beredar surat berkop kementerian yang meminta fasilitas terkait kunjungan seorang anggota DPRD beserta keluarganya ke Sydney, Australia.
Surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) itu ditujukan kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kemenpan-RB kemudian membantah bahwa surat itu dibuat oleh Menteri Yuddy Crisnandi, tetapi oleh stafnya.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...