Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 01:00 WIB | Rabu, 04 Januari 2017

Keindahan Kesederhanaan

Akhirnya saya menyadari Keindahan sebuah kesederhanaan.
Bahagia (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Karena kesibukan, dan kebiasaan menunda-nunda, saya terpaksa mencucikan mobil menjelang jam tutup bengkel pada akhir 2016 dan selesai dengan “turut” merayakan tutup tahun bersama para karyawan bengkel.

Jauh dari ingar-bingar kemeriahan tutup tahun yang pernah saya hadiri atau pun yang biasa saya amati, perayaan tutup tahun ini berjalan cukup tenang. Setelah briefing dari manajer bengkel… para karyawan bersama-sama dengan manajernya menyerbu gerobak ketoprak yang sudah menunggu sejak sore hari.

Turut di dalam makan malam akhir tahun itu, keluarga dari karyawan bengkel yang sedang berkunjung. Seorang istri dan seorang anak berusia 5 tahun. Anak kecil itu menyantap ketopraknya dengan nikmat, asyik, dan lahap. Sementara ibunya belum juga mulai makan, tampaknya ia tidak mau kehilangan momen itu… melihat dan menunggui anaknya makan. Seolah dengan memandangi kelahapan anaknya… ia sudah merasa puas dan kenyang. Dan jauh di langit malam, berpendar kembang api, yang tidak dibeli,  tidak pula dinyalakan oleh sekelompok orang ini, namun mereka dapat turut menikmatinya.

”Bahagia itu sederhana”, tulis seorang teman di facebook mengomentari ”Om Telolet Om” yang sedang menjadi viral. Komentar tersebut dengan tepat telah mewakili suara hati saya ketika pertama kali melihat anak kecil berlarian mengejar bis yang berjalan lamban sambil berteriak, ”Om telolet Om!” Sang Sopir bus kemudian membunyikan klaksonnya: ”telolet... telolet… telolet….” Anak-anak tertawa kegirangan hanya karena mendengarkan suara itu. Dari singgasananya, kursi tinggi di belakang kemudi, Sang Sopir juga tertawa… senang karena dapat menggembirakan anak-anak.     

Banyak orang asing, dari berbagai belahan bumi, berusaha menjelaskan apa artinya ”Om telolet Om” sembari menunjukkan peta Indonesia, atau menyebutkan nama Indonesia sambil bertelolet ria. Wah…! Ini sangat menggembirakan. Mengingat beberapa tahun lalu, ketika sedang training di negri Paman Sam, para bule di sana selalu bertanya, ”Di mana Indonesia? Apakah dekat Bali?” Namun kesederhanaan telah menyentuh hati banyak insan di segala penjuru dunia. Alhasil untuk sejenak semua mata tertuju kepada Indonesia.

Ah… di bengkel itu… akhirnya saya menyadari keindahan sebuah kesederhanaan. Di bengkel itu juga saya menemukan resolusi tahun baru saya….

Menjadi bahagia dengan kesederhanaan dan kerendahhatian… itulah resolusi saya untuk tahun ini. Apa resolusi Anda tahun ini?

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home