Kemarin adalah Sejarah
Warna apakah yang akan saya goreskan pada halaman baru ini?
SATUHARAPAN.COM – Memasuki 2017, tahun yang baru, saya disambut dengan ”Om... Telolet... Om” di mana-mana. Sepanjang jalan dengan mengendarai mobil bersama keluarga dari Tangerang-Yogya-Malang, saya beberapa kali melihat anak-anak membawakan tulisan tersebut di pinggir jalan. Bahkan saat memasuki satu obJek turisme di Yogyakarta, De Mata Trick Eye Museum, ada 1 deret tempat duduk seperti isi bus, dengan suara: ”Telolet... telolet....”
Saya jadi teringat dengan fenomena permainan pokemon yang juga sempat ramai dibicarakan, bahkan saya pun sempat memainkannya, lalu dengan sekejap hilang dari keramaian. Mungkin demikian pula dengan ”Om... Telolet... Om”, keasyikan yang sekarang ramai dibicarakan, bahkan diikuti banyak orang, bisa tiba-tiba lenyap tak berbekas, berganti dengan hal lainnya.
Hari yang telah berlalu bagaikan lembaran buku yang sudah ditulis. Tidak bisa dihapus, namun dapat dibaca kembali. Itulah kemarin, masa yang sudah kita lalui.
Memasuki 2017, saya membuka halaman baru yang akan saya lewati, sebuah buku dengan lembaran tak terbatas. Apakah saya mau menuliskan sebuah sejarah untuk masa depan dalam buku ini, ataukah buku ini hanya akan saya coret sedikit, atau saya biarkan kosong?
Menengok masa lalu, beberapa kerabat dan sahabat yang sudah berjalan pulang ke rumah Bapa, kenangannya bak warna-warni pelangi dalam sebuah buku. Warna apakah yang akan saya goreskan pada halaman baru ini?
Dalam keheningan saya mulai mengambil pena dan menuliskannya pada halaman pertama: ”Ini aku, Tuhan, saksi-Mu, pena-Mu, biji mata-Mu, akan aku goreskan perjalanan hidupku bersama-Mu, agar semua orang, kapan pun, di mana pun, melihat kebesaran-Mu.”
Selamat mewarnai 2017!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...