Kejagung dan Kepolisian Diminta Perkuat Institusi Sendiri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Muslim Ayub mengatakan seharusnya sosok pintar di Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian memperkuat institusi masing-masing, bukan dikirim menjadi calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Seharusnya orang pintar di Kejagung dan Kepolisian itu memperkuat institusi masing-masing, kenapa harus dikirim jadi calon pemimpin KPK? Kalau saya di Kejagung dan Kepolisian tidak akan saya izinkan itu, akan saya bimbing mereka agar jadi lebih baik,” ujar Muslim kepada satuharapan.com, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (3/7).
Menurut dia, dengan menjadi pemimpin KPK, sebenarnya sosok dari Kejagung dan Kepolisian merendahkan institusnya sendiri. “Kenapa mereka tidak perkuat institusi mereka saja, kenapa harus dikasih ke KPK? Berarti institusi ini merendahkan institusi sendiri,” ujar politisi Partai Amanat Nasional itu.
Meski begitu, menurut dia, memang sosok dari Kejagung dan Kepolisian sudah berpengalaman dalam menyidik, menyelidik, dan memeriksa. Hal tersebut menjadi harapan ketika sosok dari kedua institusi hukum tersebut diangkat menjadi pemimpin KPK. “Banyak manfaatnya memang, mereka berpengalaman bertahun-tahun dibanding orang baru periksa tersangka, itu jauh lebih kapasitas lebih memungkinkan dua institusi ini. Persoalannya orang pintar ini kenapa harus diletakkan disitu? Perkuat institusi,” kata Muslim.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Ikuti berita kami di Facebook
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...