Kejutan Trump Hilang Pesona, Rupiah Berpotensi Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hari ini rupiah diprediksi berpotensi menguat. Hal ini dipicu oleh surutnya kekuatan dolar AS dan kembalinya penguatan harga minyak.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, dalam analisis hariannya pagi ini mengatakan di pasar keuangan global sudah mulai terasa jenuhnya efek Trump Shock. 'Pesona' Trump yang memudar mulai terlihat dari dollar index dan imbal hasil US Treasury yang mulai turun.
Pada saat yang sama, harga minyak tampak naik tajam dengan spekulasi pemangkasan produksi minyak oleh OPEC yang kembali muncul menjelang pertemuan pada 30 Nov 2016 mendatang.
"Rupiah berhasil stabil, ruang penguatan tersedia. Rupiah yang sempat melemah di pembukaan Senin kemarin akhirnya ditutup menguat tipis walaupun mayoritas kurs di Asia melemah terhadap dolar. Hari ini dorongan penguatan bisa bertambah dan berlanjut di tengah surutnya kekuatan dolar dan kembalinya penguatan minyak," tulis Rangga.
Kendati demikian, ia mengatakan volatilitas rupiah berpeluang kembali, mendekati aksi demonstrasi 25 Nov 2016 mendatang. Selain itu, pada dua minggu pertama Des 2016 pasar juga akan mengantisipasi perubahan kebijakan moneter bank sentral dunia. Ini, kata dia, dapat menghadirkan volatiltias tinggi di pasar keuangan global.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...