Kekerasan Terhadap Kaum Muslim Myanmar Kembali Terjadi
HTAN GONE, SATUHARAPAN – Sekitar 42 rumah dan 15 toko milik kaum Muslim dirusak dan dibakar massa dalam kerusuhan berlatar belakang perbedaan agama di Htan Gone, sebuah desa 16 km di selatan Kantbalu, Myanmar, Sabtu (24/8).
Menurut televisi setempat, kerusuhan dipicu rumor pelecehan seksual yang dilakukan laki-laki muslim terhadap gadis setempat. Namun, dilaporkan tidak ada korban luka ataupun tewas dalam kerusuhan yang melibatkan sekitar 1.000 massa tersebut.
Menurut Associates Press (AP), kerusuhan tersebut dimulai setelah kerumunan massa mengepung kantor polisi, menuntut agar tersangka yang ditahan, diserahkan kepada mereka. Orang-orang membawa pedang dan tombak sambil menyanyikan lagu kebangsaan saat mereka bergerak. Pihak kepolisian Myanmar sendiri menyatakan telah memulihkan ketertiban setelah kerusuhan yang menghanguskan puluhan rumah dan belasan toko milik warga Muslim di wilayah barat laut negara tersebut.
Bangsa berpenduduk sekitar 60 juta jiwa dan mayoritas beragama Budha tersebut telah bergulat dengan kekerasan komunal sejak penguasa militer negara itu menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil pada 2011.
Kerusuhan, yang telah menewaskan lebih dari 250 orang dan menyebabkan 140.000 orang mengungsi, terjadi sejak tahun lalu di negara bagian barat Rakhine. Kerusuhan dipicu kaum nasionalis yang menuduh komunitas Muslim Rohingya memasuki Myanmar secara ilegal dan menjarah tanah milik mereka.
Kekerasan pada skala yang lebih kecil namun mematikan, menyebar awal tahun ini ke bagian lain negara, akibat tingginya prasangka buruk terhadap minoritas Muslim. Karena berbagai kerusuhan tersebut, transisi Myanmar menuju demokrasi terancam. (alarabiya.net)
Editor : Bayu Probo
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...