Kelompok Baru Yang Anti Militer dan Anti Sektarian Dibentuk di Mesir
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok baru yang disebut Jalan depan Revolusi diluncurkan hari Selasa (24/9) di Kairo, Mesir. Sekelompok aktivis politik yang tergabung mengatakan bahwa mereka bertujuan bekerja untuk tujuan revolusi yang disebutnya "roti, kebebasan dan keadilan sosial."
Menurut pernyataan yang dimuat di halaman depan Facebook mereka, sebuah konferensi pers yang direncanakan berlangsung Selasa di 12:00 di Syndicate Profesional Komersial di Kairo. Mereka mengumumkan tujuan perjuangannya untuk "redistribusi kekayaan di antara orang Mesir miskin dan berpenghasilan rendah."
Di antara mereka adalah wartawan terkemuka Wael Gamal dan Khaled El-Balshi, aktivis politik Alaa Abdel-Fatah, pengacara tenaga kerja kelompok kiri, Haytham Mohamadein, penulis terkenal, Ahdaf Soueif, dan salah satu pendiri Gerakan Pemuda 6 April, Ahmed Maher.
Kelompok ini menyebut sebagai alternatif yang akan melawan "penindasan militer" serta "kekerasan Ikhwanul Muslimin dan sektarianisme" dan mencari "pemulihan revolusi 25 Januari."
Saat ini militer Mesir memimpin koalisi kekuatan politik dalam menurunkan presiden dari Ikhwan Muslimin, Mohammed Morsi, Juli lalu.
Hatem Tallima, juru bicara kelompok baru ini mengatkan pihaknya optimis bahwa gerakan itu akan "mewujudkan suara kolektif" dari mereka yang mendukung ide ini. "Namun, saya tahu bahwa orang yang percaya pada prinsip kami terbatas untuk saat ini," kata dia.
Tallima mengatakan bahwa beberapa revolusioner telah menyerukan penolakan terhadap "negara otoriter" karena kebencian mereka terhadap Ikhwanul Muslimin.
"Penunjukan 17 gubernur berlatar belakang militer, kembalinya tokoh Mubarak yang berafiliasi di beberapa lembaga negara juga memberikan indikasi bahwa Mesir tidak bergerak menuju jalan revolusioner yang benar," kata dia. (ahram.org.eg)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...