Kelompok Pemberontak Suriah Saling Serang, 100 Lebih Dieksekusi
SURIAH, SATUHARAPAN.COM – Kelompok pemberontak di Suriah Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) membunuh puluhan gerilyawan saingannya di Suriah dalam beberapa hari terakhir, menyusul kelompok yang terkait Al-Qaeda itu kehilangan sebagian besar wilayah di provinsi Raqqa di timur laut.
Para aktivuis hak asasi manusia mengatakan bahwa sampai 100 anggota pemberontak dari Front Nusra, kelompok lain yang terkait Al-Qaeda, dan Brigade Ahrar Al-Sham dieksekusi. Mereka ditangkap oleh ISIL di kota Tel Abiad di perbatasan dengan Turki. Demikian dikatakan aktivuis seperti dikutip Reuters.
"Sekitar 70 mayat, sebagian besar ditembak di kepala, dikumpulkan dan dikirim ke rumah sakit national di Raqqa," kata seorang aktivis yang tidak disebutkan namanya. Banyak dari mereka yang dieksekusi telah terluka dalam pertempuran itu. Fakta bahwa Front Nusra dan Ahrar Al-Sham yang memiliki ideologis yang mirip dengan ISIL, namun ada konflik.
Pertempuran antara kelompok pemberontak dan ISIL sering terjadi selama seminggu terakhir. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi manusi yang berbasis di Inggris menyatakan bahwa pada hari Sabtu (11/1) setidaknya 482 orang meninggal dalam pertempuran antara kelompok moderat dan faksi-faksi pemberontak utama menghadapi ISIL pada tanggal 3 Januari.
Menurut sumber-sumber oposisi, komandan Front Nusra di provinsi Raqqa, Abu Saad Al-Hadram merupakan salah satu militan yang dibunuh pada akhir pekan ini.
Para aktivis mengatakan bahwa ISIL merebut kembali sebagian besar benteng di Raqqa sebagai pertahanan, dan mendapatkan kembali kontrol atas Tel Abyad, sebuah kota di perbatasan dengan Turki, akhir pekan lalu.
Seorang anggota Koalisi Oposisi Nasional Suriah di Raqqa, Abdallah Farraj, percaya bahwa pemberontak akan mengadapi masalah untuk menyingkirkan ISIL di Raqqa. "Para pemberontak tidak memiliki organisasi dan senjata untuk menang. Ini akan sulit untuk mengalahkan ISIL.
Awalnya ISIL berperang di Suriah bersama kelompok moderat untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dalam konflik yang dimulai pada Maret 2011.
Sementara itu, 29 orang teroris meninggal oleh serangan pasukan pemerintah di pedesaan dekat Damaskus, seperti dilaporkan kantor berita nasional Suriah, SANA, hari Minggu (12/1). Selain itu, tentara melakukan serangan lain di Madaya, Yabroud, Adra Al-Balad, dan Joubar. (rt.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...