Keluarga Berebut Aset Mandela, Graca Machel Diusir dari Rumahnya
CAPE TOWN, SATUHARAPAN.COM – Keluarga suku bangsawan di Afrika Selatan yang Nelson Mandela menjadi anggotanya, pada Minggu (29/12) mengungkapkan kekhawatiran tentang “ketidakstabilan” dalam keluarga ikon dunia tersebut, dan mendesak ketenangan saat isu aset miliknya diselesaikan.
Keluarga Aba Thembu mengimbau kerabat Mandela dalam pertemuan di Qunu, tempat Mandela disemayamkan, pada 15 Desember, dan “mendiskusikan kekhawatiran” di tengah berbagai laporan mengenai perselisihan internal dan perebutan aset miliknya.
“Kami menyarankan anggota keluarga untuk tenang, menghormati administrasi aset, dan memastikan bahwa semua aset tetap di tempatnya hingga prosesnya diselesaikan,” demikian sebuah pernyataan.
Pertemuan yang digelar pada Jumat (27/12) itu memutuskan para tetua harus menghadiri semua pertemuan keluarga “hingga pemberitahuan selanjutnya”, tambahnya.
“Kami juga merasa bahwa kami berutang maaf kepada Afrika Selatan karena membiarkan kekacauan di keluarga negarawan dan ikon dunia yang mengorbankan hidupnya untuk semua warga Afrika Selatan, Afrika dan dunia.”
Media lokal pada pekan lalu melaporkan perselisihan atas aset milik Mandela, dan jandanya Graca Machel menghadapi penolakan dan penganiayaan, dan diminta untuk meninggalkan rumah di Johannesburg, rumah tempatnya hidup bersama Mandela, setelah dia meninggal.
Para bangsawan memberikan dukungan kepada Machel, yang menurut mereka mewakili Mandela “dalam semua hal di keluarga Mandela.”
“Anggota keluarga dekat hendaknya berduka dan tindakan mereka harus menyerupai martabat yang ditunjukkan Madiba,” ujar juru bicara Daludumo Mtirara, mengacu pada nama klan Mandela.
Pertemuan tersebut juga mendukung cucu Mandela, Mandla, sebagai kepala keluarga, menolak penunjukan mantan istri Mandela, Winnie Madikizela-Mandela, yang mengangkat putrinya Makaziwe di posisi itu.
Madikizela-Mandela awal bulan ini membantah ada perselisihan dinasti dalam keluarga besarnya.
Tetapi, keluarga Mandela tidak asing dengan drama, dengan munculnya laporan perseteruan baru, tak lama setelah pemakaman ikon besar tersebut. (AFP/Ant/BBC/ tumfweko.com)
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...