Keluarga dan Politisi Akan Berebut Merek Mandela
JOHANNESBERG, SATUHARAPAN.COM - Dari poster politik hingga botol anggur dan celemek dapur, wajah dan nama Nelson Mandela menjadi merek komersial dan politik yang kuat di Afrika Selatan. Tak heran itu jadi incaran - dan terkadang menjadi sumber percekcokan.
Setelah kematiannya pada hari Kamis di usia 95 tahun, perebutan untuk menguasai warisan Mandela -baik dari segi keuangan dan moral- akan melibatkan keluarganya, peraturan Kongres Nasional Afrika (ANC), dan yayasan (Nelson Mandela Foundation) yang Mandela dirikan untuk melindungi pesannya secara lebih luas.
Yang dipertaruhkan adalah warisan yang akan diperuntukkan ke lebih dari 30 anak-anak Mandela, cucu dan cicit. Beberapa di antaranya sudah menggunakan nama dan gambar Mandela untuk memasarkan bermacam produk.
Ada juga merek Mandela dan merek dagang yang membantu mendanai yayasan. Dan untuk ANC, reputasi Mandela sebagai pahlawan anti - apartheid adalah nama yang baik untuk tahun-tahun mendatang.
Tidak ada publik figur yang mengerti kekayaan Mandela, sehingga sulit untuk menentukan nilai sebenarnya dari semua yang dia miliki, yang mencakup sebuah rumah kelas atas di Johannesburg, rumah tempat tinggal sederhana di pedesaan di provinsi Eastern Cape, dan royalti dari penjualan buku termasuk otobiografinya "Long Walk to Freedom".
Beberapa ahli merek Afrika Selatan telah menolak untuk memperkirakan nilai tahunan merek dagang dan merek Mandela.
Mempertahankan kontrol atas hak cipta sudah menjadi usaha yang sulit, melindungi merek Mandela mungkin lebih sulit sekarang ini karena dia sudah pergi.
"Keindahan merek Nelson Mandela adalah bahwa ia telah hidup sama persis seperti yang telah dia tunjukkan. Perilakunya sendiri adalah merek," kata Jeremy Sampson, ketua eksekutif Interbrand Sampson de Villiers. (reuters.com)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...