Korsel Deklarasikan Perluasan Zona Pertahanan Udara
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan pada hari Minggu (8/12) mendeklarasikan sebuah perluasan zona pertahanan udara yang tumpang tindih dengan zona pertahanan udara yang dideklarasikan China baru-baru ini. Hal itu menambah ketegangan regional, karena terkait sengketa wilayah berupa pulau di kawasan itu.
Kementerian pertahanan Seoul mengatakan bahwa zona barunya, yang akan mulai berlaku pada 15 Desember, akan meliputi Ieodo, sebuah pulau batu karang di perairan di pantai selatannya, yang disebut Suyan oleh China.
Jalur udara mereka di atas batu karang yang dikontrol Seoul dan sudah lama menjadi sumber ketegangan antara Korea Selatan dengan China, juga masuk dalam zona pertahanan Beijing.
“Kami akan berkoordinasi dengan negara-negara yang berhubungan untuk menghadang konfrontasi militer yang tidak disengaja dan menjamin kemanan pesawat,” kata juru bicara kementerian pertahanan, Kim Min-Seok.
China bulan lalu secara unilateral mengumumkan sebuah Zona Indentifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di Laut China Timur, meminta pesawat asing mengidentifikasi pesawatnya.
Kapal China
Sementara itu, Hari Minggu, tiga kapal China berlayar melintasi perairan yang disengketakan di kepulauan yang dikontrol Tokyo di Laut China Timur, kata penjaga pantai Jepang. Hal ini merupakan kasus pertama sejak Beijing mengumumkan sebuah Zona Indentifikasi Pertahanan Udara di atas laut tersebut.
Kapal itu memasuki batas teritorial 12 mil laut sekitar pukul 09:00 pagi waktu setempat (00:00 GMT) di pantai salah satu kepulauan Senkaku, yang juga diklaim oleh China dan disebut Diayou, kata Penjaga Pantai Jepang.
Ini adalah pertama kalinya kapal-kapal penjaga pantai China ditemukan berlayar melintas perairan tersebut setelah Beijing menambah ketegangan regional dengan deklarasi zona udaranya pada 23 November.
Kapal-kapal China berlayar keluar masuk perairan yang berdampingan di sekitar kepulauan tersebut namun tetap menjaga jarak agar tidak memasuki teritorial laut sejak 22 November , kata seorang penjaga pantai Jepang.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang konservatif berjanji tidak ada kompromi untuk kedualatan kepualuan itu dan meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan, menyakini bahwa China mencoba menantang status quo melalui gangguan laut yang terus meningkat.
Kapal-kapal dan pesawat milik pemerintah China beberapa kali mendekati kepulauan Senkaku untuk menunjukkan klaim Beijing, khususnya setelah Jepang menasionalisasi beberapa bagian dari kepulauan tersebut pada September tahun lalu. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...