Mandela Masuk Daftar Teroris AS Hingga 2008
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Pujian dan kekaguman terhadap kepemimpinan dan sikap moral mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang meninggal hari Kamis (5/12) malam pada usia 95 merupakan hal yang luar biasa.
Kepala negara, tokoh lembaga internasional, tokoh nasional di seluruh dunia berkomentar tentang hal-hal dari Mandela dalam kepemimpinan, moral, pengampunan, dan hak asasi manusia yang tidak banyak orang bisa mencapainya.
Namun demikian, ternyata Mandela pernah masuk dalam daftar pengawasan terorisme Amerika Serikat hingga tahun 2008, beberapa tahun setelah dia menunjukkan kemampuan membangun transisi politik secara damai, dan bahkan sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden dan pimpinan ANC (Kongres Nasional Afrika).
Media yang berbasis di AS, Huffington Post menyebutkan bahwa sementara dia dihormati oleh para politisi saat ini sebagai ikon hak asasi manusia, Mandela tetap pada daftar pengawasan terorisme AS sampai 2008. Kemudian Presiden AS, George W. Bush menandatangani RUU menghapus Mandela dari daftar itu.
Memalukan
Menteri Luar Negeri ketika itu, Condoleezza Rice, menyebutkan, pembatasan "Hal yang agak memalukan bahwa saya masih harus membebaskan rekan saya sendiri, menteri luar negeri Afrika Selatan, belum lagi pemimpin besar Nelson Mandela."
"Dia tidak punya tempat dalam daftar pengawasan teroris di pemerintah kita, dan saya senang melihat RUU ini akhirnya menjadi hukum," kata Senator John Kerry dari Partai Demokrat pada tahun 2008. Searang dia adalah Menteri Luar Negeri AS.
Rezim apartheid Afrika Selatan menetapkan Kongres Nasional Afrika Mandela (ANC) sebagai organisasi teroris yang berperang melawan sistem negara yang menerapkan segregasi (pemisahan) rasial yang dilegalisasi. Hal itu berlangsung dalam kurun 1948-1994.
Teroris Yang Khas
Mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher, juga menggambarkan Mandela dan ANC sebagai "organisasi teroris yang khas" pada tahun 1987.
Hal itu membuat Thatcher menolak untuk menjatuhkan sanksi terhadap rezim apartheid Afrika Selatan. Hal serupa dilakukan oleh Presiden AS, Ronald Reagan, pendahulu George W Bush yang dalam pemerintahannya mandela dihapus dari daftar pengawasan teroris.
Pada tahun 1986, mantan Wakil Presiden, Dick Cheney, sebagai anggota kongres, bersama dengan 179 anggota lain menentang resolusi yang tidak mengikat terhasap ANC dan menyerukan kepada pemerintah Afrika Selatan untuk melepaskan Mandela dari penjara. Langkah ini akhirnya berlalu oleh veto yang dilekukan Reagan.
Pada tahun 2000, Cheney menyatakan bahwad ia menyampaikan suara yang benar. (huffingtonpot.com)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...