Kemenag Dukung Pesparani 2018 di Ambon
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan Kementerian Agama siap mendukung pergelaran Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) yang dijadwalkan digelar di Ambon, Maluku, pada 27 Oktober hingga 3 November 2018.
“Ini merupakan event besar umat Katolik. Alangkah baiknya jika bisa dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Kita berharap event ini tidak sekadar lomba paduan suara, melainkan juga ada lomba untuk menjelaskan isi Alkitab sehingga event tersebut sekaligus menjadi wadah sosialisasi ajaran agama Katolik,” kata Menag Lukman saat menerima kunjungan Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Eliasta Meliala, bersama pengurus di Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta, Jumat (13/4).
Menurut Menag, Kemenag melalui Ditjen Bimas Katolik siap menyukseskan perhelatan Pesparani yang akan digelar perdana, terutama soal bantuan anggaran tambahan melalui APBN-P.
Dalam pertemuan dengan Menag Lukman Hakim, Ketum LP3KN Adrianus Meliala melaporkan persiapan pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) I, termasuk koordinasi dengan Pemprov Maluku selaku tuan rumah.
Adrianus, ahli di bidang kriminologi dan kepolisian dan dosen di Departemen Kriminologi Universitas Indonesia itu menambahkan, LP3KN tidak hanya bergerak di bidang paduan suara, tapi juga pelbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat bangsa Indonesia umumnya dan umat Katolik khususnya.
“Pesparani I rencananya akan dihadiri lebih dari delapan ribu peserta yang tergabung dalam kontingen masing-masing daerah dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Papua,” kata Adrianus.
Sekjen LP3KN, Toni HF Pardosi, menjelaskan sesuai Keputusan Menteri Agama RI, LP3KN bertindak sebagai pelaksana Pesparani I yang digelar di Ambon, Maluku.
“Kami berharap Presiden Joko Widodo dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja hadir pada saat pembukaan Pesparani I nanti. Pesparani adalah persembahan umat Katolik Indonesia untuk memberikan sumbangsih terbaiknya bagi pembinaan dan pengembangan sosial budaya dan tradisi, kian mempererat tali persaudaraan anak-anak bangsa, memupuk keberagaman dan kebhinekaan guna mencapai tujuan nasional,” kata Toni.
Ia menambahkan Pesparani memiliki nilai strategis memperkokoh semangat, persaudaraan, keberagaman, dan kebinekaan. Umat Katolik membawa warna tersendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana juga menjadi harapan semua elemen masyarakat yang mencita-citakan Indonesia maju, makin damai, dan bermartabat.
Turut mendampingi Menag, Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kemenag RI, Eusabius Binsasi, dan Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...