Kemenag Sayangkan Dugaan Kasus Intoleransi di Sleman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sekjen Kementerian Agama Nur Syam menyayangkan adanya dugaan kasus intoleransi yang terjadi di Sleman, Yogyakarta.
"Secara umum, kasus penyerangan dilakukan terhadap pemeluk agama tertentu merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki," ujar Nur Syam di Jakarta, Selasa (3/6).
Seharusnya, antarpemeluk agama harus membangun kesepahaman keberagaman.
"Kami akan melakukan pemetaan terhadap masalah itu."
Kemenag telah menginstruksikan kepada Kakanwil Yogyakarta dan Forum Kerukunan Umat Beragama untuk melakukan konsolidasi, dan menyelidiki kasus tersebut.
"Akan selidiki, apa masalah yang sebenarnya terjadi. Apakah masalah intoleransi atau bukan."
Sebelumnya, delapan orang merusak dan menyerang beberapa orang yang sedang berlatih koor di rumah Direktur Penerbitan Galang Pers Julius pada Kamis (29/5) malam.
Setelah melakukan penyerangan para pelaku meninggalkan tempat, namun kembali lagi dalam jumlah yang lebih besar.
Kepolisian menegaskan kasus penyerangan dan pengerusakan rumah tersebut tidak berkaitan dengan persoalan agama.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Agus Riyanto, meminta agar persoalan itu tidak dikaitkan dengan agama karena masalah perseorangan.
"Sesuai dengan info yang kami dapat, dari keterangan korban bahwa ada dugaan antara para korban dengan pelaku dari segi keyakinan berbeda," ujar Agus. (Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...