Kemendag Bantah Kurangi Kuota Impor Sapi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel membantah pihaknya mengurangi kuota impor sapi pada kuartal ketiga bulan Juli hingga September 2015 dengan kuota sebanyak 50.000 ekor sapi dari Australia.
“Bahwa kita mengurangi kuota, itu tidak benar. Hanya izinnya kita keluarkan 50.000 dulu,” kata Mendag di Auditorium Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, Kamis (23/7).
Rachmat mengatakan pihaknya masih menunggu hasil evaluasi stok sapi dari Kementerian Pertanian. Jika pasokan daging sapi masih mencukupi, pihaknya tidak akan menambah impor daging sapi lagi. Namun, jika pasokannya tidak mencukupi terpaksa harus dikeluarkan lagi izin impor tersebut.
Kemungkinan, lanjut dia, izin impor sapi akan dikeluarkan lagi karena tidak mungkin dalam satu tahun hanya mengeluarkan 50.000 ekor.
“Pasti kita akan keluarkan lagi sesuai dengan kebutuhan. Dan jangan lupa, impor sapi untuk menjaga stabilitas harga juga karena sapi lokal kita ada kecenderungan naik harganya,” kata dia.
Pada kuartal Juli-September 2015, pemerintah hanya mengeluarkan izin impor untuk sekitar 50.000 ekor sapi. Jumlah tersebut jauh di bawah angka 250.000 ekor yang diimpor pada kuartal April-Juni 2015.
Keputusan Kementerian Perdagangan tersebut disambut miris oleh importir asal Australia. Bahkan, beredar kabar bahwa importir asal Australia saat ini sedang mengalihkan penjualannya ke Tiongkok.
Bulan November tahun lalu, Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce mengemukakan kesepakatan ekspor ternak sapi antara Australia dan Tiongkok segera diwujudkan.
Pekan ini saat ditanya apakah pasar alternatif yang ia maksudkan adalah Tiongkok, Menteri Joyce mengatakan tidak ingin membuyarkan harapan yang sudah hampir terwujud.
"Yang bisa saya katakan adalah kami bekerja keras memastikan untuk menambah negara tujuan ekspor ternak sapi Australia," kata dia. (australiaplus.com)
Editor : Sotyati
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...