Kemenkes Kirim Tim Medis dan Bangun RS Lapangan di Turki dan Suriah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Kesehatan mengirimkan tim medis dan logistik kesehatan tahap awal untuk membantu penanganan gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah. Upacara pelepasan bantuan dilaksanakan di Landasan Udara TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, hari Sabtu (11/2).
Plt. Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Sumarjaya, Kementerian Kesehatan akan mengirimkan 65 tenaga medis. ''Tim medis ini akan diberangkatkan hari Senin, dalam satu kloter dengan pesawat khusus,'' kata Sumarjaya.
Tenaga medis yang dikirim terdiri dari tiga jenis yakni dokter spesialis, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan. Dokter spesialis terdiri dari spesialis bedah, spesialis orthopedi, spesialis anestesiologi, ahli pediatri, spesialis emergensi, spesialis kandungan, dan psikiatater.
Tenaga kesehatan yakni dokter umum, perawat kamar bedah, perawat IGD, perawat ICU, Psikolog, farmasi, bidan, epidemiolog, ahli gizi dan kesehatan lingkungan. Tenaga pendukung kesehatan termasuk administrasi, logistik, dan koordinator kesehatan.
Tim kesehatan dari Kemenkes akan bergantung dengan 39 tenaga medis dari TNI, Polri dan BNPB sebagai Emergency Medical Team (EMT). Dengan demikian total tenaga medis yang akan diberangkatkan ke Turki dan Suriah sebanyak 104 orang.
Sumarjaya menekankan bahwa dalam misi kemanusiaan ini, Kementerian Kesehatan mengutamakan pada penyediaan layanan kesehatan yang cepat dan tepat kepada korban terdampak gempa.
Pemerintah Indonesia akan mendirikan rumah sakit lapangan dengan layanan EMT tipe 2. Dimaksud dengan layanan EMT tipe 2, karena peralatan dan layanan kesehatan yang disediakan tergolong lengkap serta dapat melakukan tindakan operasi khusus di lapangan.
RS Lapangan itu mampu melayani pasien rawat jalan sebanyak 100-150 orang per hari, rawat inap 10 pasien per hari, bedah minor 10 pasien per hari, bedah mayor 1-2 pasien per hari dan mobile mampu melayani 50 pasien per hari.
''Kalau sekarang yang kita bawa Tim EMT tipe 3, tidak semua negara punya, kita upgrade dari tipe 2 karena di lapangan kita butuh X-ray, butuh meja operasi, itu kita bahwa semua,'' jelasnya.
Kementerian Kesehatan juga akan mengirimkan 2,5 ton logistik kesehatan terdiri dari logistik non medis, perangkat medis, obat-obatan, dan Bantuan Medis Habis Pakai (BMHP).
Editor : Sabar Subekti
Stasiun Kerja Departemen Keuangan AS Alami Serangan Siber ol...
WASHINGTO DC, SATUHARAPAN.COM-Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin (30/12)...