Kementerian Kesehatan Filipina Desak Warganya Waspadai MERS CoV
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Kesehatan Filipina mendesak semua pihak yang akan atau tiba dari Timur Tengah untuk mewaspadai virus MERS CoV (Middle East respiratory syndrome Corona Virus).
“Kami mendesak masyarakat untuk waspada memastikan bahwa Mers-CoV memiliki kehadiran yang terbatas di negara kita,” kata Menteri Kesehatan Filipina Janette Garin, di Manila hari Sabtu (3/10) dalam sebuah pernyataan yang dikutip channelnewsasia.com.
Kementerian Kesehatan Filipina menyebut ada satu Warga Negara (WN) Arab Saudi yang diduga membawa virus MERS CoV (Middle East respiratory syndrome Corona Virus) dilaporkan meninggal saat mengunjungi Filipina pada Jumat (2/10).
“Saat ini apabila ada sanak saudara anda yang terkena paparan MERS-COV, masyarakat diminta melaporkan ke rumah sakit terdekat. Apalagi jika mengalami gejala seperti flu dan riwayat perjalanan ke Semenanjung Arab atau mungkin anda terpapar Mers-CoV dari pasien lain di sebuah rumah sakit,” Janette menambahkan.
Pada Sabtu (3/10), Kementerian Kesehatan merilis data bahwa dua belas petugas kesehatan yang kontak dengan pasien dari Arab Saudi tersebut kemudian diisolasi dan disterilkan di rumah sakit pemerintah setelah mereka menemukan gejala MERS, namun para petugas kesehatan tersebut dinyatakan negatif terjangkit MERS-CoV.
Janette menyebut ada 62 orang lain yang memiliki kontak dengan pasien tidak mengalami gejala, tetapi akan dipantau selama 14 hari.
Beberapa waktu lalu Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan saran untuk mencegah persebaran MERS CoV sebagai berikut :
Semua negara anggota diimbau meningkatkan surveilans , terhadap kasus Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan gejala yang tidak biasa.
Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting, untuk mencegah kemungkinan penyebaran Mers CoV di fasilitas pelayanan kesehatan. Karena gejala awal Mers-CoV tidak spesifik dan sulit untuk mengidentifikasi gejala tersebut diawal, maka petugas kesehatan harus selalu menerapkan SOP tindakan pencegahan untuk semua pasien, terlepas dari diagnosis mereka
Bagi penderita diabetes, gagal ginjal, penyakit paru-paru kronis, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dianggap berisiko tinggi terhadap infeksi Mers-CoV, harus menghindari kontak dekat dengan hewan, terutama unta, ketika mengunjungi peternakan, pasar, atau daerah yang berpotensi tinggi menyebarkan virus.
Mencuci tangan secara teratur sebelum dan setelah menyentuh hewan dan menghindari kontak dengan hewan yang sakit, harus dipatuhi. Orang harus menghindari kencing unta dan jangan minum susu mentah unta, atau makan daging yang belum dimasak dengan benar.
WHO tidak menyarankan skrining khusus pada pintu masuk negara, dan tidak merekomendasikan penerapan pembatasan perjalanan atau perdagangan apapun. (channelnewsasia.com/ dan dari berbagai sumber)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...