Kemping di Alam Terbuka. Mengapa Penting?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perkembangan teknologi bisa membuat anak-anak merasa nyaman dengan dunianya sendiri. Mereka bisa bermain video game, play station, atau menikmati makanan favorit, meskipun jenis junk food, dan tentu saja ponsel canggih terbaru dari orangtua mereka untuk memasuki jaringan sosial facebook atau twitter.
Hal ini bahkan membuat bangunan mall yang terus bertambah banyak di kota yang lebih menarik untuk dikunjungi. Hal ini secara mental dapat menjauhkan anak-anak dari ayah, ibu, bahkan kehidupan bermain dalam lingkungan sosialnya.
Kegiatan di alam terbuka, seperti berkemah, bisa menjadi pilihan yang menarik dan berguna. Belajar tidur di tempat yang jauh dari segala kenyamanan di rumah tersebut, rasanya bukanlah hal yang menyenangkan. Bagian yang paling tidak enak adalah rindu dengan segala kenyamanan dirumah (homesick), yang bisa menjadi hal sulit bagi anak-anak di zama modern ini.
Tapi di balik semua itu ada satu hal yang perlu orangtua ketahui, bahwa mereka tidak boleh membiarkan hal tersebut untuk anak-anak mereka. Orangtua tidak akan membuat anak bahagia karena gagal memberikan anak-anak rasa percaya diri dan self-esteem dengan membiarkan mereka tumbuh manja.
Orangtua tidak bisa memilihkan teman bagi anak-anak ataupun mengatur setiap hal kecil dalam kehidupan sosial mereka, karena anak-anak akan merasa dikekang. Satu-satunya hal terbaik adalah dengan membuta pintu dan membiarkan mereka keluar. Dengan merasakan ber kemah di alam bebas akan memberikan pengalaman berarti yang bisa mengubah pribadi anak-anak.
Michael Thompson, seorang penulis buku yang juga membagikan pengalaman saat menulis bukunya dalam huffingtonpost ketika dia mewawancarai peserta kemping.
“Saya yakin sebenarnya anak muda tidak tahu betapa kuatnya mereka, seberapa kompeten mereka atau bahkan siapa diri mereka, sampai mereka merasakan jauh dari orangtua dan menguji diri mereka sendiri di lingkungan baru yang menantang. Banyak anak-anak mengatakan pada saya, hal terbaik diperoleh dari kegiatan kemah yang pernah mereka ikuti."
“Bagi orangtua yang sangat menyayangi, terlalu protektif, ataupun khawatir, buang jauh-jauh pemikiran tersebut. Direktur kegiatan kemah untuk anak perempuan di Massachusetts mengatakan pada saya bahwa dia banyak sekali mendengar orangtua yang mengaku anak-anaknya siap untuk kemping tapi orangtua justru tidak siap melepaskan anak-anak,” Ungkap Thompson.
Ketika Thompson mewawancarai karyawan penerimaan mahasiswa di sebuah universitas tentang pendapat mereka terhadap kegiatan kemping, mereka mengatakan orang yang pernah mengikuti kemping akan lebih sukses saat ataupun dalam dunia kerja. Sebab, mereka punya pengalaman jauh dari rumah, maka mereka selalu tertarik pada senior yang membimbing mereka saat kemah dan hal ini baik untuk menumbuhkan sikap kritis dalam diri mereka.
Untuk mengikuti kegiatan tersebut bisa dari yang diadakan sekolah seperti pramuka atau ekstrakurikuler lainnya, atau yang saat ini sedang naik daun seperti outbound, paintball.
Bukan hanya anak-anak, jika perlu orangtua juga bisa ikut ambil bagian dari kegiatan anak-anak mengenal alam tersebut, dengan membuat acara kemping keluarga. Jika tidak punya peralatan, saat ini sudah banyak perusahaan yang menyediakan jasa penyewaan peralatan seperti tenda.
Kegiatan kemping bisa membangun rasa percaya diri dan identitas pribadi, dan juga membangun sikap kepemimpinan. Maka para orangtua janganlah ragu untuk mendorong anak-anak mengikuti kegiatan kemah.
Editor : Sabar Subekti
Penguasa Baru Suriah: Pemerintah Transisi Tidak Boleh Mengec...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Hadi al-Bahra, kepala Koalisi Nasional Suriah yang mengelompokkan penentan...