Kepala Sekolah Terbaik Nasional Inisiasikan Khitanan Massal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Endang Setyowati, Kepala Sekolah SMA Kristen (SMAK) 1 Penabur Jakarta, yang pernah meraih gelar Juara 1 Kepala SMA Berprestasi Tingkat Nasional pada Lomba Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasioanal tanggal 13-15 Agustus 2014 lalu, kembali menorehkan keteladanannya. Ia merupakan inisiator aksi sosial khitanan massal di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
“Awalnya SMAK 1 Penabur Jakarta mempunyai program layanan masyarakat berupa khitan massal dan pembagian sembako ke petugas pembersih jalan dan penjaga rel yang sudah berjalan selama tiga tahun. Ketika disampaikan ke kecamatan kalau kami punya kegiatan pelayanan masyarakat itu, lalu Pak Camat Grogol Petamburan mengajak untuk bergabung agar kegiatan bisa semakin menyentuh banyak orang,” kata Endang.
Kegiatan yang pada akhirnya menjadi suatu gerakan bersama pemerintah daerah, masyarakat, lembaga pendidikan, serta seluruh elemen agama di Kecamatan Grogol itu memiliki concern utama pada warga tidak mampu.
“Kegiatan ini terdiri dari Gro-Pet Cerdas yang mengadakan rak buku beserta buku bacaan oleh Penabur Secondary Tanjung Duren, Gro-Pet Hijau yang memberikan 368 tanaman oleh Sinode GKI Jakarta Barat, penyediaan paket sembako oleh gereja, donor darah, dan pada acara puncak adalah pengadaan khitanan massal. Khitanan massal dan paket sembako diprioritaskan untuk warga yang tidak mampu,” katanya.
Aksi sosial khitanan massal, dikatakan oleh Endang, bekerja sama dengan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dalam mengoperasikan tenaga medis dokter.
“Ada 43 dokter yang menangani khitanan massal ini. Ada 90 anak dari masing-masing kelurahan yang mendaftar untuk disunat,” ujar Endang.
Tidak hanya bagi masyarakat Grogol Petamburan, khitanan massal ini juga terbuka untuk masyarakat yang membutuhkan pelayanan khitan bagi anaknya.
“Di Grogol Petamburan ada tujuh kelurahan, untuk itu kami buat per kelurahan untuk 15 orang yang disunat. Tapi jika tidak sampai 15 bisa subsidi silang yang artinya bisa dari daerah lain. Jadi, jika itu sudah terlayani, maka masyarakat lain silahkan mendaftar,” ucap Endang.
Anak-anak yang mengikuti Khitanan Massal juga mendapatkan bantuan berupa paket khusus.
“Anak-anak yang dikhitan kami berikan sarung, baju koko, peci, dan alat tulis. Selain itu untuk asupannya, diberikan susu, roti, dan telur. Bagi orang tuanya, ada penggantian uang transport sebesar Rp 100 ribu,” tutur Endang.
Dalam pelaksanaannya, Endang juga tak lupa turut mengajak anak muridnya di SMAK 1 Penabur untuk terlibat dan turun langsung ke lapangan.
“Saya juga mengajak anak murid saya dalam kegiatan ini agar mereka bisa merasakan dan belajar langsung bagaimana dalam berbagi dan melayani. Murid saya membuat spot yang mengajak anak-anak yang akan dikhitan untuk menonton film dan bermain game agar tidak terlalu tegang. Selain itu, mereka juga membantu tenaga medis dalam menangani anak-anak yang dikhitan,” katanya.
Endang mengutarakan harapannya kepada awak media untuk membantu masyarakat dalam menyebarluaskan perilaku baik. “Melalui media, maka upaya seperti ini dapat disebarluaskan sehingga menggerakkan daerah lain untuk juga mau saling melayani sesama,” tuturnya.
Endang menutup pembicaraan dengan berbagi pengalamannya ketika diundang langsung oleh Presiden RI ke enam ke Istana Negara setelah berhasil menyabet juara satu sebagai kepala sekolah terbaik nasional.
“Tahun 2014-2015 saya mewakili Grogol Petamburan, Jakarta Barat, untuk maju di tingkat nasional dalam lomba kepala sekolah berprestasi. Pada bulan September 2014 secara nasional puji Tuhan bisa dapat juara pertama kepala sekolah berprestasi dan diundang ke Istana Negara untuk bertemu Pak Susilo Bambang Yudhoyono,” ujar Endang.
Editor : Bayu Probo
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...