Ketua DPR Tanggapi Hilangnya 16 WNI di Turki
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 16 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Surabaya dan Surakarta hilang saat melangsungkan tour and travel ke Turki pada Selasa (24/2) silam. Kronologi hilangnya WNI bermula saat rombongan tur terdiri atas 25 orang tiba di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki.
Setiba di bandara, 16 orang menyampaikan kepada pemimpin rombongan keinginan untuk berpisah. Saat itu, mereka berjanji akan bergabung kembali bersama rombongan pada Kamis (26/2) di Kota Pamukkale, Turki.
Namun, hingga waktu yang disepakati, 16 WNI tersebut tidak kunjung datang. Mereka pun tidak memberi kabar sampai rombongan tur kembali ke Indonesia pada Rabu (4/3) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPR Setya Novanto meminta pemerintah mengevaluasi dan mengecek kebenaran tentang kabar yang menyebutkan 16 WNI hilang di Turki dan telah bergabung dengan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
"Kita evaluasi betul-betul kehilangan ini. Tentu tugas dari Duta Besar Indonesia untuk Turki untuk melihat kondisi sebenarnya, informasinya tentu sebagai WNI harus betul-betul mendapat perhatian," kata Novanto di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/3).
Novanto pun berharap tidak terjadi suatu hal buruk menimpa ke-16 WNI yang awalnya ikut dengan rombongan untuk melakukan tour and travel di Turki tersebut. "Jangan sampai ada masalah, Dubes Indonesia untuk Turki akan mengecek lebih lanjut dan berharap tidak ada masalah atau terjadi hal yang tidak diinginkan. Indonesia selalu siap tindaklanjuti secepat mungkin," ujar dia.
Meski begitu, politisi Partai Golkar itu mengimbau agar pemerintah tidak gegabah dalam bertindak, "Jangan gegabah menangani ini karena menyangkut keluarga atau famili mereka di Indonesia," ujar dia.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...