Ketua DPR Tantang KPK Buktikan Ancaman Pembunuhan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua DPR Setya Novanto meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuktikan dugaan teror berupa ancaman pembunuhan kepada pegawai biro hukum lembaga anti rasuah tersebut. Menurut dia, KPK harus menyelidiki kebenaran kasus itu dengan menunjukkan bukti-bukti kuat.
“KPK harus menyelidiki kebenaran dugaan ancaman pembunuhan kepada pegawai Biro Hukum KPK, diharapkan semuanya ada bukti-bukti yang sangat kuat," kata Novanto di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (12/2).
Menurut dia, bila terdapat bukti-bukti kuat, maka kasus tersebut dapat segera diselesaikan. Sehingga, semua pihak bisa kembali bekerja dengan baik tanpa harus mengkhawatirkan keselamatan jiwanya, KPK juga dapat kembali fokus dalam menangani perkara-perkara yang tengah ditangani.
"Supaya nggak menakutkan, sehingga penyidik KPK dan kepolisian bisa bekerja dengan tenang dan baik. Jadi tidak saling menyalahkan," ujar dia.
Minta Jokowi Bersikap
Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani menjelaskan dugaan ancaman pembunuhan terssebut perlu disikapi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara proporsional. Artinya, Jokowi perlu memerintahkan aparatur negara seperti Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyelidiki isu tersebut. Sebab, politisi PPP itu menilai KPK tidak boleh melemparkan isu tanpa bukti jelas.
"Silakan disampaikan kepada publik namun juga proporsional, tidak perlu dibumbui pernyataan yang serem-serem, sehingga mengaduk-aduk emosi semua pihak," kata dia.
Arsul mengharapkan KPK tidak mengaitkan isu dengan dengan Polri. Karena, ia khawatir hal ini nantinya kian memperkeruh suasana ketegangan antara KPK-Polri. "Kita juga berharap, temen-temen KPK tidak menggunakan isu ini untuk menciptakan ketegangan baru dengan Polri. Apalagi mengarahkan kepada publik seolah-olah pelakunya dari jajaran Polri," harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mendesak Presiden Jokowi untuk menepati ucapannya tentang penyelesaian konflik dua institusi hukum negara tersebut. "Ya Presiden kan sesuai beberapa pernyataan di berbagai kesempatan, paling lambat minggu depan sudah mengambil keputusan. Jadi kita tunggu saja," kata dia.
Ketua DPP Partai Golkar itu berkesimpulan, hal-hal yang terjadi belakangan ini, seperti dugaan ancaman pembunuhan terhadap pegawa Biro Hukum KPK, berhubungan dengan konflik yang hingga kini belum berakhir.
"Itu karena tidak diselesaikan secara segera sehingga konflik ini berlarut-larut," kata dia.
Dugaan ancaman pembunuhan terhadap pegawai Biro Hukum KPK pertama kali diungkapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. "Ancaman yang serius itu bukan hanya kepada staf dan karyawan KPK saja, tapi juga melebar pada keluarga. Dan ini sangat serius dan sangat mengkhawatirkan," ujar dia.
Bambang mengungkapkan saat ini KPK sudah melaporkan dugaan ancaman tersebut kepada Wakapolri Komjen Polisi Badrodin Haiti dan telah mendapat jaminan agar kasus tersebut tidak berkepanjangan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...